Lapindo bor sumur lagi di Sidoarjo



JAKARTA. PT Lapindo Brantas Inc, kontraktor kontrak kerjasama minyak dan gas (migas), saat ini menyiapkan pengeboran empat sumur migas di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Pengeboran satu sumur itu membutuhkan biaya sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 50 miliar.

Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yakin, pengeboran ini tidak akan menghasilkan petaka. Asal tahu saja, pengeboran migas Lapindo di Desa Banjarpanji, Tanggulangin, mengakibatkan bencana lumpur tak berkesudahan sejak tahun 2006 sampai sekarang.

Menurut Kepala BP Migas Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Elan Biantoro, pengeboran empat sumur tersebut merupakan bagian pengembangan Lapangan Wunut. Jadi, upaya ini bukan pengeboran sumur eksplorasi seperti yang dilakukan Lapindo di Banjarpanji.


Lapindo akan mengebor empat sumur sedalam 1.000 meter atau 3.000 kaki. Ini berbeda dengan pengeboran di Banjarpanji yang sedalam 3.000 meter.

Menurut Elan, secara teknis, pengeboran empat sumur itu tak akan berbahaya. Apalagi, sebelumnya di lokasi pengeboran empat sumur tersebut sudah ada sejumlah sumur pengembangan dan terbukti tak menimbulkan bencana.

BP Migas mengklaim sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. "Daerah pada dasarnya welcome karena tujuan pengeboran ini untuk mendapatkan gas tambahan bagi program city gas," ujar Elan kepada KONTAN, Senin (14/5). Menurutnya, saat ini hanya satu desa yang masih belum memberi persetujuan karena trauma dengan bencana lumpur.

Elan menambahkan, pengembangan empat sumur itu bertujuan mengembalikan produksi Blok Wunut. "Sekarang produksi Lapindo sudah kembang kempis, kalau sebelum semburan lumpur sebanyak 100 mmscfd, kini kurang dari 10 mmscfd," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri