Lapindo Brantas kembali mengebor di Sidoarjo



JAKARTA. Insiden lumpur Lapindo ternyata tak menghentikan PT Lapindo Brantas Inc. untuk melakukan eksplorasi. Kali ini, tak tanggung-tanggung kontraktor minyak dan gas tersebut akan mengebor empat sumur di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.Pengeboran satu sumur diperkirakan sebesar US$ 5 juta atau Rp 50 miliar per sumur. Kepala Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Elan Biantoro mengatakan, pengeboran empat sumur tersebut merupakan sumur pengembangan Lapangan Wunut. "Jadi bukan merupakan sumur eksplorasi seperti pengeboran di di Banjarpanji," tegasnya, Senin (14/5).

Menurutnya, pengeboran empat sumur ini untuk mengembalikan produksi lapangan Wunut yang dioperasikan Lapindo Brantas. Sebab, dia beralasan,produksi lapangan Wunut menurun drastis sejak semburan lumpuran panas Lapindo. "Sekarang produksi Lapindo sudah kembang kempis yang tadinya 100 MMSCFD (sebelum semburan lumpur Sidparjo), sekarang 10 MMSCFD pun tidak sampai, " ujarnya. Nantinya, produksi gas ini untuk memenuhi kebutuhan industri dan gas di Jawa Timur.

Elan yakin, pengeboran kali ini tidak akan bernasib sama dengan sebelumnya yang menimbulkan semburan lumpur. Dia bilang pengeboran empat sumur itu tidak akan berbahaya seperti di Banjarpanji.


Sebab, dia bilang, lokasi pengeboran empat sumur sudah terdapat sejumlah sumur lainnya yang sudah dikembangkan dan terbukti tidak menimbulkan bencana. Selain itu, dia menerangkan, kedalaman pengeboran empat sumur tersebut dilakukan hingga kedalaman 1.000 meter atau 3.000 kaki. Dia membandingkan dengan sumur Banjarpanji yang memiliki kedalaman 3.000 meter atau 10.000 kaki. Elan mengklaim telah menerima persetujuan dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah. Dia bilang, hanya satu desa yang belum menyetujui eksplorasi itu karena trauma. "Sudah dua tahun kami melakukan pendekatan dan masih ada satu desa lagi yang belum setuju," ujarnya.

Asal tahu saja, pengeboran di sumur Banjarpanji telah mendatangkan bencana. Semburan lumpur telah menenggelamkan ribuan rumah dan mengungsikan ribuan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can