Lapor LHKPN, harta Yusril turun miliaran rupiah



JAKARTA. Saat menjabat sebagai penyelenggara negara, mantan Menteri Hukum dan HAM yang juga mantan Sekretaris Negara, Yusril Ihza Mahendra pernah membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK).

Tercatat ada tiga kali laporan LHKPN yang dibuat Yusril mulai 2001, 2004 dan 2007. Dalam dua laporan terakhir, jumlah harta Yusril tahun 2007 terlihat mengalami menurun dibanding tahun 2004.

Itu dapat terlihat saat Kompas.com mengakses LHKPN Yusril di situs KPK, di acch.kpk.go.id pada Kamis (17/3). Penurunan jumlah harta Yusril laporkan dalam dokumen "pengumuman harta kekayaan penyelenggara negara, perubahan atas laporan harta kekayaan yang dilaporkan sebelumnya".


Data nilai kekayaan yang dilaporkan Yusril menurun dari sebelumnya, setelah ada data yang ditiadakan dengan keterangan "penghapusan data karena dihibahkan". Pada dua periode pelaporan LHKPN terakhir itu, Yusril menjabat sebagai Sekretaris Negara.

Untuk data harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) saat dilaporkan 26 November 2004, Yusril memiliki harta senilai Rp 3.229.859.000. Namun, pada status laporan 31 Mei 2007, harta tidak bergerak Yusril turun jadi Rp 20.310.000.

Kemudian untuk harta bergerak (mesin transportasi dan mesin lainnya), pada LHKPN 2004 yang dilaporkan Yusril nilai totalnya masih Rp 900.000.000. Tapi di 2007, nilainya turun jadi Rp 105.000.000.

Untuk harta bergerak jenis peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan usaha lainnya, dalam LHKPN 2004, Yusril memiliki dua perkebunan, dengan nilai total Rp 94.000.000. Nilai ini tetap sama di dalam LHKPN yang dilaporkannya terakhir di 2007.

Sedangkan pada harta bergerak lainnya (logam mulia, batu mulia, barang seni dan lainnya), kekayaan Yusril terlihat mengalami peningkatan. Dalam laporan di 2004, harta bergerak lainnya Yusril masih senilai total Rp 979.027.000. Tapi, di LHKPN terakhir nilainya meningkat jadi Rp 1.328.677.000.

Untuk surat berharga, baik di LHKPN 2004 dan 2007 Yusril tidak memilikinya. Kemudian untuk giro dan setara kas lainnya punya Yusril, terlihat nilainya alami penurunan signifikan. Pada laporan 2004, untuk giro dan setara kas lainnya, Yusril masih memiliki total senilai Rp 2.376.125.904. Tapi di laporan terakhir 2007, nilainya tersisa Rp 75.375.911.

Sementara untuk piutang, di dua LHKPN terakhir Yusril tidak memilikinya. Sehingga hasilnya saat dijumlahkan, terlihat perbedaan karena penurunan pada jumlah total harta Yusril di 2004 dan 2007.

Yusril punya harta lebih banyak di 2004 dibanding 2007. Total harta Yusril tahun 2004 yakni Rp 7.579.011.904. Tapi Yusril punya hutang Rp 1.375.000.000, sehingga setelah dikurangi hutang, harta Yusril jadi Rp 6.204.011.904. Namun, dilaporan tahun 2007, kekayaan Yusril tersisa Rp 1.623.362.911. (Robertus Belarminus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie