KONTAN.CO.ID - Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, berkolaborasi dengan Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di wilayah Jakarta Selatan. Jadi jika Anda menaruh kecurigaan terhadap penyalahgunaan narkoba di wilayah Jakarta Selatan, Anda bisa lapor melalui aplikasi Qlue, tanpa khawatir mengenai identias Anda sebagai pelapor. Kolaborasi antara Qlue dan Polres Jaksel yang sudah berlangsung sejak 2017 ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara pemanfaatan teknologi, penegak hukum, dan partisipasi masyarakat. Dengan dukungan dari ketiga pihak tersebut, kolaborasi ini menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam hal pelaporan masyarakat. Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, “Kolaborasi antara Qlue dan Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan merupakan misi sosial kami terhadap bangsa dan negara ini. Kami mendukung sepenuhnya upaya penegak hukum dalam memberantas penyalahgunaan narkoba, sesuai dengan misi kami yaitu mengakselerasi perubahan positif di dunia, dimulai dari Indonesia.”
Rama menambahkan jika QlueApp tidak hanya berfungsi sebagai kanal pelaporan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk analisis data mengenai sebaran penyalahgunaan narkoba di daerah Jakarta Selatan. Polda Metro Jakarta Selatan bisa menganalisis daerah mana saja yang memiliki angka penyalahgunaan narkoba yang tinggi melalui data yang masuk melalui QlueApp. Dari data tersebut, mereka bisa membuat rencana jangka pendek atau jangka panjang berbasis data, misalnya alokasi petugas di lapangan atau petugas yang melakukan patroli. Sementara itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes. Pol. Budi Sartono, S.I.K., M.Si. mengatakan, “Kolaborasi yang baik antara Polres Jakarta Selatan dengan Qlue sudah terjalin sejak 2017 lalu. Hasil dari kolaborasi ini bisa dilihat dari banyaknya pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba, dan banyaknya informasi atau laporan yang masuk dari masyarakat. Kami berkolaborasi dengan Qlue karena kami melihat Qlue sudah terbukti memberikan dampak sosial yang cukup besar, khususnya dalam mendukung terciptanya pelayanan publik yang baik di DKI Jakarta.” Kombes. Pol. Budi Sartono juga mengatakan jika laporan mengenai penyalahgunaan narkoba di wilayah Jakarta Selatan mengalami kenaikan sebesar 80% dari 2017 ke 2018, sementara itu jumlah laporan di tahun 2018 ke 2019 juga mengalami kenaikan sebesar 40%, terutama melalui kanal Qlue. Ia juga berharap agar masyarakat terus bisa berpartisipasi dalam melaporkan dugaan penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka. “Saya berharap seluruh Polres bisa mengadopsi aplikasi Qlue, sehingga pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba bisa lebih difokuskan tidak hanya di Jakarta Selatan saja, tapi juga di seluruh Jakarta. Selain itu, saya mengharapkan partisipasi masyarakat untuk membantu aparat kepolisian dalam membasmi seluruh kejahatan, khususnya pemberantasan narkoba melalui aplikasi Qlue,” imbuhya. Peran serta masyarakat dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba diatur dalam UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Salah satu ayat di pasal 106 UU 35/2009 menyatakan bahwa masyarakat berhak memperoleh pelayanan dalam memberikan informasi mengenai dugaan penyalahgunaan narkoba kepada penegak hukum. Selain itu, masyarakat juga berhak untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tentang laporan laporan yang mereka sampaikan ke penegak hukum. Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan Kompol. Vivick Tjangkung mengatakan, “Qlue merupakan salah satu bentuk upaya kami dalam menegakkan UU No.25 Tahun 2009 Tentang Narkotika, di mana kami menyediakan sebuah wadah bagi masyarakat untuk memberikan informasi mengenai dugaan penyalahgunaan narkoba dengan mudah. Kami berharap kolaborasi ini bisa menjadikan masyarakat sebagai mata dan telinga polisi, karena kami membutuhkan seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak secara serempak, dan memiliki keinginan, visi, dan misi bersama, yaitu ‘Orang Indonesia Keren Tanpa Narkoba.’” Kasat Narkoba Kompol. Vivick menambahkan Qlue sudah memangkas birokrasi dan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam melakukan pelaporan dugaan penyalahgunaan narkoba. “Jika dulu masyarakat harus datang ke kantor polisi untuk melakukan pelaporan, sekarang laporan sudah bisa langsung diterima dalam hitungan detik. Selain itu aplikasi QlueApp juga sudah menyertakan informasi mengenai lokasi laporan dengan akurat sehingga laporan bisa ditindaklanjuti dengan lebih cepat. Platform ini juga memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan status laporan mereka dengan cepat,” tambahnya. Peran serta masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam pemberantasan narkoba. Untuk melapor dugaan penyalahgunaan narkoba di daerah Jakarta Selatan, masyarakat hanya cukup mengunduh dan memasang QlueApp di smartphone mereka melalui iOS atau Play Store, melakukan registrasi, lalu membuat laporan. Kerahasiaan data pelapor pun terjamin, karena QlueApp menggunakan nama anonim. Laporan yang masuk melalui QlueApp akan langsung masuk ke Polres Metro Jakarta Selatan, dan akan segera diverifikasi oleh para petugas kepolisian. Untuk melakukan tindak lanjut laporan di di lapangan, Polres Metro Jakarta Selatan juga menggunakan aplikasi manajemen tenaga kerja milik Qlue, yaitu QlueWork. QlueWork digunakan oleh petugas Satuan Narkoba Polda Metro Jakarta Selatan untuk melakukan komunikasi dan koordinasi di lapangan.
Seluruh laporan dugaan penyalahgunaan narkoba yang masuk melalui QlueApp akan masuk ke dashboard terintegrasi yang digunakan Polisi untuk pelaporan dan analisis (reporting and analytics) kondisi penyalahgunaan narkoba di lapangan. Dari analisis tersebut, kepolisian bisa merumuskan kebijakan atau keputusan yang lebih efektif dan efisien ke depannya. “Sesuai dengan misi kami, yaitu mengakselerasi perubahan positif di seluruh dunia, Qlue akan terus berinovasi untuk mewujudkan kota yang lebih baik, seperti melalui kolaborasi kami dengan Polres Metro Jakarta Selatan. Kami berharap kolaborasi ini akan membantu kepolisian dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Jakarta, sehingga angka kriminalitas di kota ini semakin menurun, tingkat kualitas hidup masyarakat akan membaik, dan Indonesia Smart Nation akan cepat terwujud,” tutup Rama. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti