Laporan Ketenagakerjaan AS Akan Dirilis, Harga Emas Diproyeksi Naik Lebih Tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diprediksi akan lanjut mengalami kenaikan. Berdasarkan Trading Economics, harga emas naik 0,12% ke level US$ 2.379 pada Jumat (7/6) pukul 12.40 WIB. 

Analisis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, memprediksi, kenaikan harga emas ini akan berlanjut dengan tren yang cukup signifikan. Menurutnya, meski harga sempat mengalami fluktuasi kecil, namun tren jangka panjang masih mengindikasikan peningkatan.

“Ditambah, hari ini menjadi hari yang sangat penting bagi para investor emas, karena akan ada rilis berita Non-Farm Payroll (laporan ketenagakerjaan AS) yang sering kali menyebabkan volatilitas tinggi di pasar,” kata Fischer dalam publikasi rilisnya, Jumat (7/6). 


Baca Juga: Harga Emas Spot Turun Menjelang Rilis Data Ketenagakerjaan AS pada Jumat (7/6)

Fischer menjelaskan bahwa berita tersebut biasanya ditunggu oleh para investor besar karena dampaknya yang cukup signifikan terhadap pergerakan harga emas.

Dalam prediksinya, dia menyatakan bahwa harga emas kemungkinan besar akan menguat lebih tinggi dari biasanya setelah rilisnya data Non-Farm Payroll. “Maka hal ini menjadi peluang yang tepat untuk investasi,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Fischer mengatakan, secara teknikal menunjukkan bahwa tren harga emas masih dalam fase kenaikan yang cukup kuat. Dia menggunakan analisis candlestick dan trendline untuk mendukung prediksinya, dan berdasarkan indikator tersebut, tidak ada tanda-tanda perubahan tren yang signifikan. 

“Dengan demikian, investor bisa mengantisipasi kelanjutan kenaikan harga emas dalam waktu dekat,” jelasnya. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 17.000 Menjadi Rp 1.366.000 Per Gram Pada Hari Ini (7/6)

Berdasarkan laporan terbaru, emas (XAU/USD) harganya lebih tinggi selama sesi perdagangan di AS pada Kamis (6/6). Divisi Comex New York Mercantile Exchange, mencatat emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada US$ 237,8 per ons troi, naik 0,65%. Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan pada sesi tinggi US$ 237,7 per ons troi.

Berdasarkan analisis Fischer, emas kemungkinan akan mendapat support pada US$ 2.334 dan resistance pada US$  2.397 per ons troi. 

Sementara itu, Fischer menyebutkan bahwa indeks Dolar AS berjangka, yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,13% dan diperdagangkan pada US$ 104,08. Pergerakan dolar AS ini juga memberikan dampak pada harga emas karena hubungan inversinya. 

“Saat dolar melemah, harga emas biasanya menguat karena emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya,” jelas Fischer.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 6 Juni 2024, Cek Daftarnya di Sini

Selain itu, perak untuk penyerahan Juli naik 4,27% dan diperdagangkan pada US$ 31,36 per ons troi. Sedangkan tembaga untuk penyerahan Juli naik 1,42% dan diperdagangkan pada US$ 4,67 per pon. Kenaikan harga perak dan tembaga ini juga mencerminkan sentimen positif di pasar komoditas, yang bisa memberikan dampak positif pada harga emas.

Fischer menekankan, meskipun sewaktu-waktu terdapat sedikit penurunan harga, momentum kenaikan emas masih sangat kuat. Dengan adanya berita Non-Farm Payroll yang akan dirilis hari ini, Jumat (7/6). 

“Secara keseluruhan, emas menunjukkan prospek yang positif untuk hari ini. Dengan dukungan dari tren teknikal dan berita ekonomi penting, emas diprediksi akan terus menguat,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli