JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis sebesar 6,77 poin atau 0,14 % menjadi 4.814,82, Rabu (15/6). Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 2,89 poin (0,35 %) menjadi 820,15. "Meski indeks BEI mengalami tekanan, namun cenderung terbatas menyusul rilis data neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2016 mengalami surplus," kata analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya. Bank Indonesia (BI) mencatat surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$ 0,38 miliar, lebih rendah dari surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar US$ 0,66 miliar. Surplus yang lebih rendah tersebut didorong oleh menurunnya surplus perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit migas.
Ke depan, ia optimistis kinerja neraca perdagangan akan terus mencatatkan surplus sehingga dapat menjadi faktor penopang bagi IHSG. Di sisi lain, fluktuasi mata uang rupiah yang stabil terhadap dollar AS menambah sentimen positif bagi pasar saham di dalam negeri. "Kondisi itu menunjukkan bahwa kondisi perekonomian nasional dalam keadaan stabil," katanya. Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang masih melakukan aksi lepas saham di pasar reguler membebani laju indeks BEI untuk bergerak ke area positif. "Jumlah lepas asing secara harian terlihat konsisten di sekitar Rp200-Rp250 miliar," katanya.