JAKARTA. Sejumlah wartawan mempertanyakan laporan yang disampaikan PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan itu menerangkan bahwa TIRT telah menggelar public expose di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, pada 21 Mei lalu.Sekretaris Perusahaan TIRT Yusak Lumba Pardede juga menyertakan laporan itu dengan tanya jawab dengan sejumlah wartawan disertai dengan daftar hadir. Namun, beberapa wartawan yang disebutkan namanya tersebut mengaku tidak pernah menghadiri acara tersebut.Salah satu nama jurnalis yang tercantum adalah Luki Leonard. Wartawan Harian Bisnis Indonesia ini mengaku datang ke Hotel Gran Mahakam pada hari tersebut. Namun, setibanya disana, dia diberitahu oleh pihak TIRT tidak ada public expose lantaran manajemen Tirta Mahakam sudah tidak ada ditempat. "Saya hanya ditanya namanya siapa, dari media apa dan diberikan rilis, tidak ada public expose," ujarnya ketika dikonfirmasi, Jumat (30/5).Nama wartawan KONTAN juga turut dicantum. Laporan itu mencantumkan nama Lia dari KONTAN. Namun, Amailia Putri yang sehari-hari dipanggil Lia mengatakan tidak pernah menghadiri acara public expose yang digelar di Hotel Gran Mahakam tersebut. Selain itu beberapa nama wartawan lain yang tercatat dalam daftar hadir adalah Silvi dari Investor Daily, Wahyu dari Koran Jakarta, Ahmad Sahid, IQ Plus, dan Reza dari Indonesia Finance Today (IFT). Ahmad dan Wahyu juga mengaku tidak datang datang dalam acara itu. Yang mengherankan, pihak TIRT mencantumkan hasil tanya jawab antara TIRT yang diwakili Yusak dan Firman G. Munthe dengan Wahyu. Asal tahu saja Wahyu adalah fotografer dari Koran Jakarta. Dengan demikian, dokumen tanya jawab itu terasa janggal karena fotografer umumnya jarang melakukan wawancara kepada manajemen. Apakah ini artinya Tirta Mahakam menggelar acara public expose fiktif? KONTAN belum tahu. KONTAN sudah berusaha menghubungi Yusak. Namun, dia tidak berada di kantor. Sementara Firman sedang cuti.Direktur Utama Ito Warsito akan mengklarifikasi kebenaran laporan yang disampaikan manajemen TIRT itu. Jika terbukti menggelar acara public expose fiktif, BEI akan menjatuhkan sanksi. "Saya belum mau bilang apa sanksinya, nanti mereka (TIRT) malah siap-siap," ujarnya kepada wartawan, Jumat (30/5).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laporan public expose TIRT janggal
JAKARTA. Sejumlah wartawan mempertanyakan laporan yang disampaikan PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan itu menerangkan bahwa TIRT telah menggelar public expose di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, pada 21 Mei lalu.Sekretaris Perusahaan TIRT Yusak Lumba Pardede juga menyertakan laporan itu dengan tanya jawab dengan sejumlah wartawan disertai dengan daftar hadir. Namun, beberapa wartawan yang disebutkan namanya tersebut mengaku tidak pernah menghadiri acara tersebut.Salah satu nama jurnalis yang tercantum adalah Luki Leonard. Wartawan Harian Bisnis Indonesia ini mengaku datang ke Hotel Gran Mahakam pada hari tersebut. Namun, setibanya disana, dia diberitahu oleh pihak TIRT tidak ada public expose lantaran manajemen Tirta Mahakam sudah tidak ada ditempat. "Saya hanya ditanya namanya siapa, dari media apa dan diberikan rilis, tidak ada public expose," ujarnya ketika dikonfirmasi, Jumat (30/5).Nama wartawan KONTAN juga turut dicantum. Laporan itu mencantumkan nama Lia dari KONTAN. Namun, Amailia Putri yang sehari-hari dipanggil Lia mengatakan tidak pernah menghadiri acara public expose yang digelar di Hotel Gran Mahakam tersebut. Selain itu beberapa nama wartawan lain yang tercatat dalam daftar hadir adalah Silvi dari Investor Daily, Wahyu dari Koran Jakarta, Ahmad Sahid, IQ Plus, dan Reza dari Indonesia Finance Today (IFT). Ahmad dan Wahyu juga mengaku tidak datang datang dalam acara itu. Yang mengherankan, pihak TIRT mencantumkan hasil tanya jawab antara TIRT yang diwakili Yusak dan Firman G. Munthe dengan Wahyu. Asal tahu saja Wahyu adalah fotografer dari Koran Jakarta. Dengan demikian, dokumen tanya jawab itu terasa janggal karena fotografer umumnya jarang melakukan wawancara kepada manajemen. Apakah ini artinya Tirta Mahakam menggelar acara public expose fiktif? KONTAN belum tahu. KONTAN sudah berusaha menghubungi Yusak. Namun, dia tidak berada di kantor. Sementara Firman sedang cuti.Direktur Utama Ito Warsito akan mengklarifikasi kebenaran laporan yang disampaikan manajemen TIRT itu. Jika terbukti menggelar acara public expose fiktif, BEI akan menjatuhkan sanksi. "Saya belum mau bilang apa sanksinya, nanti mereka (TIRT) malah siap-siap," ujarnya kepada wartawan, Jumat (30/5).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News