JAKARTA. BPH Migas melansir, laporan sementara tim PPNS yang kemarin melakukan uji petik di dua lokasi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) menunjukkan angka RON Premium berada di level wajar.Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menjelaskan, kemarin tim gabungan dari BPH Migas, Ditjen Migas dan PT Pertamina (Persero) telah memeriksa sampel premium dari pool taksi Gamya di Pondok Bambu serta salah satu SPBU di Condet."Jika dilihat hasil kemarin, RON nya masih memenuhi spesifikasi yaitu minimum 88. Kami sedang meneliti unsur-unsur lainnya dari sampel bensin tersebut," kata Tubagus, Rabu (28/7).Sayangnya, Tubagus enggan mengeluarkan pendapat apakah ada kemungkinan fasilitas penyimpanan dan pengisian BBM di dua tempat itu yang bermasalah sshingga menimbulkan kerusakan mobil dan taksi."Soal kerusakan mobil bukan kewenangan BPH Migas untuk beri penjelasan. Karena yang kami cek adalah fuel nya saja tidak terhadap instalasinya," pungkasnya.Sebelumnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo memastikan kotornya fasilitas penyimpanan BBM menjadi biang kerok kerusakan fuel pump di taksi dan mobil pribadi. Pasalnya bensin yang diminum kendaraan tersebut sudah tidak bersih lagi. Namun Evita tidak menyebutkan secara detil lokasi fasilitas penyimpanan BBM yang bermasalah tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laporan Sementara Uji Petik, Angka RON Normal
JAKARTA. BPH Migas melansir, laporan sementara tim PPNS yang kemarin melakukan uji petik di dua lokasi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) menunjukkan angka RON Premium berada di level wajar.Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menjelaskan, kemarin tim gabungan dari BPH Migas, Ditjen Migas dan PT Pertamina (Persero) telah memeriksa sampel premium dari pool taksi Gamya di Pondok Bambu serta salah satu SPBU di Condet."Jika dilihat hasil kemarin, RON nya masih memenuhi spesifikasi yaitu minimum 88. Kami sedang meneliti unsur-unsur lainnya dari sampel bensin tersebut," kata Tubagus, Rabu (28/7).Sayangnya, Tubagus enggan mengeluarkan pendapat apakah ada kemungkinan fasilitas penyimpanan dan pengisian BBM di dua tempat itu yang bermasalah sshingga menimbulkan kerusakan mobil dan taksi."Soal kerusakan mobil bukan kewenangan BPH Migas untuk beri penjelasan. Karena yang kami cek adalah fuel nya saja tidak terhadap instalasinya," pungkasnya.Sebelumnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo memastikan kotornya fasilitas penyimpanan BBM menjadi biang kerok kerusakan fuel pump di taksi dan mobil pribadi. Pasalnya bensin yang diminum kendaraan tersebut sudah tidak bersih lagi. Namun Evita tidak menyebutkan secara detil lokasi fasilitas penyimpanan BBM yang bermasalah tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News