KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pencabutan larangan ekspor CPO bukti bahwa kebijakan pengendalian harga minyak goreng lewat stop ekspor total seluruh produk CPO adalah kesalahan fatal. Sebab, harga minyak goreng (migor) di level masyarakat masih tinggi, petani sawit dirugikan dengan harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok karena oversupply CPO di dalam negeri. Selain itu, kehilangan penerimaan negara lebih dari Rp 6 triliun, belum ditambah dengan tekanan pada sektor logistik -perkapalan yang berkaitan dengan aktivitas ekspor CPO. Kehilangan devisa sudah cukup tinggi imbas pelarangan ekspor CPO, yang mempengaruhi stabilitas sektor keuangan.
Larangan Ekspor Minyak Goreng Dicabut, Pemerintah Diminta Lakukan 3 Hal Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pencabutan larangan ekspor CPO bukti bahwa kebijakan pengendalian harga minyak goreng lewat stop ekspor total seluruh produk CPO adalah kesalahan fatal. Sebab, harga minyak goreng (migor) di level masyarakat masih tinggi, petani sawit dirugikan dengan harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok karena oversupply CPO di dalam negeri. Selain itu, kehilangan penerimaan negara lebih dari Rp 6 triliun, belum ditambah dengan tekanan pada sektor logistik -perkapalan yang berkaitan dengan aktivitas ekspor CPO. Kehilangan devisa sudah cukup tinggi imbas pelarangan ekspor CPO, yang mempengaruhi stabilitas sektor keuangan.