Larangan mudik lebaran menghambat guyuran THR lebaran ke daerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ritual mudik Lebaran berpotensi hilang tahun ini. Pemerintah tengah menimbang untuk meniadakan mudik Lebaran 2020 sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus korona.

Sejauh ini, pemerintah belum memutuskan hal ihwal kelanjutan Mudik Lebaran 2020. Informasi yang diterima KONTAN, rapat kabinet terbatas tentang mudik Lebaran pada Jumat (27/3) ditunda menjadi Senin (30/3).

Tentu, jika tradisi mudik hari raya tidak ada, akan berdampak ke perekonomian di daerah.

Baca Juga: Jika ada larangan mudik, ekonom ini prediksi konsumsi akan turun

Pertama, konsumsi bakal menurun bahkan anjlok. Sebab, biasanya para pemudik menghabiskan banyak uang di kampung halaman. Ujungnya, penurunan konsumsi tersebut akan berefek ke pertumbuhan konsumsi di kuartal dua tahun ini.

Kedua, pendapatan sektor pariwisata di daerah akan merosot. Sembari berlebaran, para pemudik juga pelesiran ke tempat-tempat wisata di daerah mereka. Buat pemerintah daerah, penerimaan asli daerah (PAD) juga bisa berkurang.

"Mudik tidak ada, peredaran uang tidak terjadi," kata Yusuf Rendy, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia ke KONTAN, Jumat (27/3).

Baca Juga: Konsumsi rumah tangga tetap melambat tahun ini meski tanpa larangan mudik

Editor: Noverius Laoli