Larangan mudik Lebaran tak akan hambat pembiayaan baru multifinance 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah resmi mengumumkan larangan mudik Lebaran 2021 pada periode 6-17 Mei 2021. Larangan mudik tahun ini dinilai tak akan mempengaruhi pembiayaan baru multifinance khususnya di sektor otomotif seperti halnya tahun lalu yang sempat menghambat kinerja industri pembiayaan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, dibandingkan tahun lalu, pembiayaan di sektor otomotif untuk menjelang lebaran akan lebih signifikan. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 saat ini jauh lebih berbeda daripada tahun lalu.

“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, pastinya akan mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun lalu kan baru awal-awal pandemi dan unit yang terjual cuma 7.000 saat menjelang Lebaran,” kata Suwandi kepada Kontan.co.id,


Hanya saja, ia melihat peningkatannya tidak akan banyak jika dibandingkan tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19. Selain adanya larangan mudik, ia menilai daya beli masyarakat juga masih belum kembali normal.

“Kalaupun mudik diperbolehkan, kayaknya orang-orang masih akan menggunakan kendaraan lamanya,” tambah Suwandi.

Optimisme tersebut juga dimiliki oleh PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) terhadap peningkatan pembiayaan otomotif menjelang lebaran. CNAF menargetkan realisasi kredit secara year-to-date (ytd) hingga menjelang lebaran atau bulan April sebesar Rp 1,4 triliun atau meningkat hingga 20% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa pelarangan mudik bisa jadi hambatan untuk peningkatan pembiayaan di tahun ini mengingat biasanya kendaraan baru menjadi satu tren ketika menjelang lebaran. 

Namun, pihaknya percaya bahwa beberapa masyarakat sedang menginginkan untuk membeli kendaraan pribadi dibandingkan harus menggunakan transportasi umum di saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ada insentif PPnBM otomotif, AAUI soroti potensi kenaikan klaim

“Banyak segmen masyarakat yang tetap mengharapkan mengganti mobil lamanya dengan mobil baru bahkan mulai beranjak dari mempergunakan sepeda motor ke kendaraan mobil yang menjadikan kita tetap optimis,” ujar Ristiawan.

Sementara itu, Presiden Direktur Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja mengungkapkan, larangan tersebut mempersulit prediksi pertumbuhan menjelang Lebaran mengingat kondisi pandemi Covid-19 juga belum berakhir.

“Ya secara umum sepanjang tahun ini kita harapkan ada peningkatan 5% - 10%,” ungkap Stanley.

Hanya saja, Stanley tetap optimistis bahwa pembiayaan masih akan meningkat menjelang lebaran tahun ini dibandingkan tahun lalu. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa produk yg bisa sesuai memenuhi kebutuhan konsumen.

“Tahun lalu hampir semua multifinance praktis stop booking atau sangat selektif sehingga volume sangat kecil sekali,” ungkap Stanley.

Baik CNAF maupun MUF juga mengungkapkan tengah mempersiapkan paket-paket pembiayaan yang menarik menjelang lebaran nanti. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja pembiayaan otomotif tahun ini.

Selanjutnya: Industri multifinance sudah lakukan restrukturisasi sebesar Rp 193,5 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari