KONTAN.CO.ID - POPULARITAS layanan berbagi video milik China, TikTok terus meningkat terutama di kalangan anak muda di berbagai negara di dunia. Namun, beberapa negara yang berseteru dengan China mulai melarang penggunaan aplikasi tersebut, seperti Amerika Serikat (AS) dan India. Alasan di balik penolakan itu karena menyangkut masalah privasi dan keamanan nasional. Di AS misalnya, seruan untuk menghapus aplikasi TikTok tidak hanya datang dari pejabat pemerintah, tetapi perusahaan besar juga sudah mulai resah dengan kehadiran aplikasi itu. Raksasa e-commerce AS Amazon.com pada Jumat lalu (10/7) sempat menginstruksikan karyawannya untuk menghapus aplikasi TikTok dari perangkat seluler mereka.
Larangan terhadap penggunaan TikTok semakin meluas
KONTAN.CO.ID - POPULARITAS layanan berbagi video milik China, TikTok terus meningkat terutama di kalangan anak muda di berbagai negara di dunia. Namun, beberapa negara yang berseteru dengan China mulai melarang penggunaan aplikasi tersebut, seperti Amerika Serikat (AS) dan India. Alasan di balik penolakan itu karena menyangkut masalah privasi dan keamanan nasional. Di AS misalnya, seruan untuk menghapus aplikasi TikTok tidak hanya datang dari pejabat pemerintah, tetapi perusahaan besar juga sudah mulai resah dengan kehadiran aplikasi itu. Raksasa e-commerce AS Amazon.com pada Jumat lalu (10/7) sempat menginstruksikan karyawannya untuk menghapus aplikasi TikTok dari perangkat seluler mereka.