Laris manis berdagang ayam mutiara, si idol ayam hias



KONTAN.CO.ID - Ayam mutiara merupakan ayam hias paling populer dibandingkan jenis ayam hias lainnya. Ayam yang berasal dari Afrika ini mempunyai ukuran badan yang lebih besar dengan corak bulu berwarna silver, biru, putih dan lainnya. 

Ditambah suara kokoknya yang nyaring. Sedangkan, ayam mutiara betina  dapat menghasilkan sekitar 50 butir dalam sekali musim bertelur. Inilah yang membuat unggas ini punya banyak penggemar. 
 
Saiful Aziz, pemilik Syae Farm asal Yogyakarta mengatakan, bila ayam ini sudah populer sejak empat tahun lalu. Namun, sampai sekarang penjualannya masih laris manis. Buktinya, dia sering kehabisan stok anakan ataupun indukan lantaran diborong pelanggan. 
 
"Stok kami ada 50 ekor anakan dan indukan dan baru saja habis kemarin," katanya pada KONTAN. Kini, dia bersama temannya mulai kembali mempersiapan produksi anakan baru. 
 
Harga jual ayam mutiara masih terjangkau, yakni sekitar Rp 100.000 per ekor untuk anakan berumur satu bulan dan Rp 700.000 per ekor untuk indukan berumur delapan bulan. 
 
Konsumennya pun datang dari Aceh sampai Papua. Namun, penggemar terbanyak ayam hias ini berasal dari Jakarta, Tangerang, dan kota-kota di Jawa Barat. 
 
Untuk pengirimannya, dia menggunakan jasa kargo khusus hewan dan travel untuk kota yang jaraknya relatif dekat dari kota gudeg. Agar ayam tidak stress, Aziz menyarankan untuk memberikan kandang dengan ukuran besar. 
 
Alasannya, agar ayam dapat lebih leluasa bergerak mengingat ayam ini cukup aktif . Serta, diberikan pakan buah-buahan berair seperti pepaya untuk menjaga ayam tidak dehidrasi dan kenyang. 
 
Mugiyanto, Pengurus Ayam Hobiternak.com asal Yogyakarta menambahkan, kandang harus nyaman agar ayam tidak stres selama perjalanan. Saat pengiriman, dia menggunakan jasa kargo bus, kereta dan pesawat. 
 
Konsumennya pun berasal dari Sabang sampai Marauke, Maklum saja dia menggunakan media digital seperti website sampai Instagram sebagai tempat jual beli. Sementara, kandang ayamnya berada di Magelang. 
 
Senada dengan Saiful, Mugiyanto juga mengakui ayam mutiara ini memang sudah banyak dikenal sejak lama. Namun, pamornya semakin meningkat saat banyak peternak menawarkan ayam hias ini lewat media digital. "Karena orang sekarang suka browsing jadi penggemar ayam ini makin banyak," jelas Mugiyanto yang telah beternak ayam mutiara sejak 20 tahun lalu. 
 
Mugiyanto menjual ayam hasil ternaknya mulai dari Rp 100.000 per ekor (umur 1 bulan) hingga Rp 500.000 untuk ayam dewasa. Sayang dia enggan menyebutkan total penjualan ayam per bulan.                   
Produktivitas ayam tinggi saat musim hujan tiba

Memelihara ayam hias, khususnya ayam mutiara,  gampang-gampang susah. Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, kandang ayam harus rutin dibersihkan agar tidak mengundang tumbuhnya bakteri dan virus. 
 
Saiful Aziz, pemilik Syae Farm asal Yogyakarta pun menambahkan pasir bersih pada kandangnya sebagai alas. Tujuannya, agar kandang tetap kering sehingga tidak merusak bulu. 
 
Selain itu, kandang harus dibuat dalam ukuran besar sehingga ayam dapat leluasa bergerak. Maklum, ayam mutiara ini cukup aktif dan badannya berukuran besar. Jangan lupa, kandang juga harus mendapat sinar matahari agar tak lembab. 
 
Peternak bisa memberikan campuran bekatul, voer, dan nasi dengan perbandingan 1:1:1. Pemberian pakan ini  dapat dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Selain itu, air minum juga harus diperhatikan ketersediaannya.  
 
"Ayam ini cukup kuat dan tahan penyakit, jadi tidak perlu diberikan ramuan khusus sebagai penambah stamina," kata Saiful pada KONTAN.
 
Unggas asal Afrika ini dapat dikawinkan saat berumur delapan bulan. Usahakan saat memasuki masa kawn, ayam ini dipisahkan dengan ayam jenis lainnya. Tujuannya, untuk menghindari  terjadinya perkawinan silang. 
 
Tidak seperti ayam lainnya, ayam mutiara betina tidak mengalami kerontokan bulu ataupun penurunan kualitas suara usai bertelur. Sekedar info, dalam sekali musim bertelur, ayam mutiara  betina ini bisa menghasilkan sekitar 50 butir. 
 
Mudahnya pemeliharaan ayam mutiara ini juga diakui oleh Mugiyanto, Pengurus Ayam Hobiternak.com asal Yogyakarta. Yang jelas, pemberian pakan harus dilakukan tiga kali sehari saat pagi, siang, dan sore hari. 
 
Mugiyanto memberi voer untuk anakan ayam mutiara. Sedangkan, ayam dewasa atau indukan bisa diberi pakan campuran bekatul, voer dan jagung tumbuk. Komposisinya, 2:1:1. 
 
Sama seperti Saiful, laki-laki yang lebih akrab disapa Yanto ini bilang, alas kandang wajib diberikan pasir dan harus dijaga agar selalu kering. Sebab, ayam mutiara senang mandi pasir. 
 
Selain itu, dalam kandang juga harus disediakan dahan untuk tempat bertengger. Meski suka mandi pasir, ayam ini juga senang bertengger. Ada baiknya, melepaskan ayam ini di halaman terbuka untuk melepas stres.
 
Musim hujan menjadi penanda ayam mutiara memasuki musim kawin. Ayam dikawinkan saat berumur 8-10 bulan. Ayam ini akan bertelur dengan jumlah banyak saat musim hujan.  
 
Pada musim kemarau, ayam jantan dan betina akan merontokkan bulunya. Jangan takut, karena saat musim penghujan bulu akan kembali lebat.  
 
Yanto mengaku ayam ini jarang terkena penyakit. Namun, saat ayam terlihat tak sehat bisa diberi obat yang dijual di toko hewan atau dapat diberikan obat tradisional, dari kencur atau jahe yang dihaluskan.  
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Johana K.