Laris manis, calon investor Eropa hingga Amerika tertarik masuk Jiwasraya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa investor asing diklaim berminat menjadi pemegang saham Jiwasraya. Di antaranya ada yang dari Eropa, Asia hingga Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN, Gatot Trihargo kepada Kontan.co.id, Senin (14/1). Gatot bilang selain investor asing, beberapa BUMN seperti PT Pegadaian, PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT KAI juga tertarik masuk menjadi pemegang saham Jiwasraya.

Nantinya beberapa investor ini bisa masuk ke Jiwasraya melalui anak usaha yang sudah dibentuk yaitu Jiwasraya Putra. “Terkait masuknya investor ke Jiwasraya, Kementerian BUMN telah menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai konsultan dan Milliman sebagai jasa aktuaria,” kata Gatot.


Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas Andy Bratamihardja bilang rencana masuknya investor ke Jiwasraya ini masih dalam proses. “Info lain masih confidential,” kata Andy kepada Kontan.co.id, Senin (14/1).

Selain fokus untuk mendatangkan investor, pemerintah juga saat ini sedang menunggu hasil audit BPK mengenai Jiwasraya. Dalam audit BPK ini salah satunya dibahas mengenai dugaan fraud di tubuh Jiwasraya.

Sumber Kontan.co.id menyebut, dugaan fraud di Jiwasraya ini disebabkan karena kesalahan investasi saham yang dilakukan manajemen lama. Selain karena kesalahan investasi di saham, sang sumber ini juga menyebut ada beberapa faktor lain yang ikut berperan.

Terkait kasus yang ada di Jiwasraya ini, Ketua DPR Bambang Soesatyo bilang masalah ini sudah masuk dalam tahap penyelidikan di panitia kerja Komisi XI DPR.

Sementara sejumlah BUMN yang berminat masuk ke Jiwasraya menjelaskan bahwa rencana masuk menjadi investor di Jiwasraya masih dalam tahap awal. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, rencana pemberian bantuan tersebut masih tahap awal dan perlu dimatangkan lagi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk sinergi antara perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi