Laris Manis, Penjualan ORI021 Sudah Capai Rp 13,63 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI021 hampir menyentuh target di tengah masa penjualan yang masih tersisa dua pekan lagi. Analis memproyeksikan penjualan ORI021 mengarah ke Rp 20 triliun. 

Berdasarkan laman investree.id, penjualan ORI021 secara nasional mencapai Rp 13,63 triliun. Sebagai perbandingan target awal dari pemerintah ditetapkan di Rp 15 triliun. 

Artinya pejualan ORI021 sudah capai 90% dari target di tengah masa penawaran yang masih dua pekan lagi baru ditutup di 17 Februari 2022. 


Permintaan investor yang tinggi terhadap ORI021 juga dirasakan BCA. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan hingga 2 Februari 2022 penjualan ORI021 di BCA mencapai lebih dari Rp 2,5 triliun. Sebesar 65,86% transaksi pemesanan dilakukan melalui aplikasi Welma. Jumlah investor yang melakukan pembelian ORI021 di BCA tercatat sebanyak 7.269 investor. 

Dilihat dari profilnya, pembeli ORI021 di BCA mencakup seluruh profesi mulai dari pegawai, wiraswasta, hingga pelajar dan ibu rumah tangga. 

Baca Juga: Mandiri Sekuritas: ORI021 Bisa Memberikan Kestabilan dalam Portofolio Investasi

"Kami melihat ORI021 juga banyak diminati oleh kalangan milenial dan secara geografis melingkupi hampir sebagian besar wilayah di Indonesia," kata Hera, Kamis (3/2). 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan penjualan ORI021 berpotensi mencapai Rp 20 triliun. Menurut Ramdhan, permintaan ORI ramai karena masyarakat sangat membutuhkan instrumen yang memberikan imbal hasil pasti dan aman di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih terjadi. 

"Secara kupon yang ditawarkan ORI021 juga lebih tinggi dari deposito dengan pajak yang lebih rendah, jadi masyarkat memburu instrumen investasi ini," kata Ramdhan. 

Di satu sisi, Ramdhan mengamati likuiditas pasar masih tinggi. Terlihat pula dari dana pihak ketiga di perbankan yang masih tumbuh. "Kondisi ekonomi masih belum pasti, dana jadi dialihkan untuk investasi dulu ke instrumen yang aman seperti ORI021," kata Ramdhan. 

Hera juga mencermati obligasi ritel di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar di tahun ini. Penyebabnya, obligasi ritel cocok dijadikan salah satu pilihan alokasi portofolio nasabah yang berprofil risiko konservatif, moderat hingga agresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi