KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI023 pada Senin (24/7). Nominal pemesanan terhadap ORI023 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel setelah mencapai Rp 28,9 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Deni Ridwan menjelaskan, total penjualan ORI023-T3 dan ORI023-T6 tercatat sebesar Rp 28,90 triliun. Penjualan masing-masing tenor tercatat sebesar Rp 20 triliun untuk tenor 3 tahun dan Rp 8,90 triliun untuk tenor 6 tahun. “Nominal penerbitan ORI023 ini merupakan yang terbesar sejak penerbitan Surat Utang Negara ritel,” ungkap Deni dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (24/7).
Seri ORI023 sukses mencatat penjualan tertinggi dengan melampaui rekor penjualan SBR012 yang sebesar Rp 22,18 triliun. Penjualan ORI023 juga lebih besar dibandingkan seri sebelumnya ORI022 yang hanya menghimpun sebesar Rp 13,02 triliun. Deni melihat, minat investasi masyarakat luar biasa pada penawaran produk SBN ritel kali ini. Hal tersebut tercermin dari dua kali
upsize kuota pembelian dua kali dari target awal yang ditetapkan untuk ORI023 yang sebesar Rp 20 triliun.
Baca Juga: Penawaran ORI023 Laris Manis, Ini Kata Mitra Distribusi Pada hari Kamis, 13 Juli 2023, total target penjualan ORI023 dinaikkan menjadi Rp 25 triliun, lalu dinaikkan kembali menjadi Rp 28,9 triliun pada Senin, 17 Juli 2023. Kuota ORI023-T3 telah tercapai pada hari ke-19 masa penawaran, sedangkan kuota ORI023-T6 terpenuhi pada hari ke-20 atau H-1 sebelum masa penawaran ditutup. Untuk diketahui, ORI023 mulai ditawarkan pada tanggal 30 Juni 2023 dan penawaran ditutup pada 20 Juli 2023. ORI023-T3 dan ORI023-T6 dibekali masing-masing kupon sebesar 5,90% per tahun dan 6,10% per tahun.
Deni menyebutkan, dana hasil penjualan ORI023 tersebut akan dipergunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN tahun 2023. Penjualan ORI023-T3 dan ORI023-T6 kali ini didukung dengan kampanye dan kegiatan edukasi mengenai pembiayaan APBN, serta literasi keuangan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan baik daring, luring, dan hybrid. Pemerintah juga melakukan optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi pada SBN ritel. Adapun ringkasan hasil pemesanan ORI023-T3 dan ORI023-T6 adalah sebagai berikut:
- Total Investor pada penerbitan ORI023-T3 dan ORI023-T6 tercatat sebanyak 58.395 investor, di mana 21.173 atau setara 36,3% dari jumlah total investor merupakan investor baru.
- Pada ORI023-T3 terdapat 2.436 investor (4,2% dari total investor) melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta. Pada ORI023-T6 terdapat 1.325 investor (2,3% dari total investor) melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta.
- Berdasarkan jumlah investor, generasi Milenial kembali mendominasi investor ORI023-T3 dengan porsi sebesar 41,2% dan ORI023-T6 dengan porsi sebesar 48,2%, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi Baby Boomers (41,5%) untuk ORI023-T3 dan generasi X (39,1%) untuk ORI023-T6.
- Berdasarkan profesi, Pegawai Swasta masih mendominasi jumlah investor ORI023-T3 dengan porsi sebesar 34,2% dan ORI023-T6 dengan porsi sebesar 36,6%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI023-T3 sebesar 40,0% dan ORI023-T6 sebesar 43,7%.
- Berdasarkan gender, jumlah investor ORI023-T3 dan ORI023-T6 didominasi oleh investor perempuan yang masing-masing sebesar 57,2% dan 52,3%. Apabila dilihat berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI023-T3 ataupun ORI023-T6 dengan porsi masing-masing 9,9% dan 8,1%.
Pada penerbitan ORI023-T3 dan ORI023-T6 kali ini Mitra Distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan terbesar dicapai oleh Perusahaan Efek dan jumlah investor terbesar dicapai oleh Perusahaan Fintech. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari