Laris Manis, Wuling Air Ev Telah Dipesan Lebih dari 3.000 Unit Hingga Oktober 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Wuling Air Ev, kendaraan listrik pertama dari Wuling di Indonesia laris manis. Tercatat, Wuling Motors berhasil memperoleh lebih dari 3.000 pemesanan Wuling Air Ev hingga Oktober 2022.

Public Relations Manager SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) Brian Gomgom mengatakan, setidaknya sudah ada sekitar 800 unit mobil yang mulai didistribusikan kepada pelanggan per Agustus lalu.

"Hingga saat ini Wuling Air ev telah mencatatkan lebih dari 3.000 pemesanan. Pada bulan Agustus lalu, Air ev mencatatkan setidaknya 800-an unit secara wholesales dan sudah mulai didistribusikan kepada pelanggan," kata Brian, kepada Kontan.co.id, pekan lalu.


Brian menyebut, di tahun ini Wuling masih akan berfokus pada upaya pemenuhan permintaan mobil listrik Wuling Air Ev. Pihaknya berkomitmen untuk dapat memenuhi permintaan setiap konsumen dalam waktu sesegera mungkin.

Baca Juga: Wuling Confero S dan Air ev Catatkan Rapor Penjualan Positif Sepanjang Agustus

"Sejauh ini kami masih on track untuk mobil listrik. Dengan tingginya antusiasme konsumen kami telah menyesuaikan dengan produksi kami," kata dia.

Di samping itu, secara pararel Wuling juga turut memberikan edukasi dan informasi perihal mobil listrik Air ev kepada masyarakat lebih luas lagi melalui ragam saluran komunikasi.

Untuk diketahui, di tahun pertama peluncuran, Wuling menyiapkan kapasitas produksi Wuling Air Ev sebanyak 10.000 unit. Namun jumlah ini bisa berubah dan akan disesuaikan dengan permintaan konsumen ke depan.

Wuling Air ev diniagakan dengan harga Rp 238.000.000 untuk Standard Range dan Rp 295.000.000 untuk Long Range (OTR Jakarta).

Selain Wuling Air Ev, Wuling juga baru saja memperkenalkan mobil hybrid mereka, Almaz Hybrid. "Saat ini kami memperkenalkan terlebih dahulu teknologi hybrid yang terdapat di Almaz Hybrid Concept. Nantinya, produk ini tentunya akan diproduksi di Indonesia," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari