Latihan militer AS-Korea Selatan resmi dimulai di tengah kecaman Korea Utara



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Amerika Serikat dan Korea Selatan pada hari Senin (16/8) resmi memulai latihan militer gabungan meski telah berulang kali mendapat kecaman dan ancaman dari Korea Utara.

Dilansir dari Yonhap, Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan bahwa Pelatihan Pos Komando Gabungan (CCPT) diagendakan berlangsung pada 16-26 Agustus dan sebagian besar berfokus pada simulasi komputer tanpa latihan lapangan.

Dalam pernyataannya, ditegaskan bahwa latihan kali ini tetap bersifat defensif. 


Sama seperti latihan militer gabungan bulan Maret lalu, kali ini skala latihan juga cukup kecil dengan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Baca Juga: Terkait latihan militer AS, Korea Utara tak jawab panggilan Korea Selatan via hotline

Ditentang Korea Utara

Pejabat tinggi Korea Utara sekaligus adik sang pemimpin, Kim Yo Jong, memperingatkan bahwa negaranya akan siap memberi ancaman baru menyusul latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan

Korea Utara telah beberapa kali mengingatkan bahwa latihan tersebut akan menghambat kemajuan dalam meningkatkan hubungan antar-Korea.

Dilansir Reuters dari KCNA, Kim Yo Jong mengatakan bahwa latihan tersebut adalah tindakan yang tidak diinginkan dan akan merusak diri sendiri.

Latihan seperti itu dinilai akan mengancam rakyat Korea Utara dan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.

"AS dan Korea Selatan akan menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius dengan mengabaikan peringatan berulang kami untuk melanjutkan latihan perang yang berbahaya," ungkap adik Kim Jong Un.

Korea Utara merasa tindakan militer AS serta berbagai upaya diplomasinya hanyalah kedok untuk melakukan agresi di semenanjung Korea.

Selanjutnya: Korea Utara siap beri ancaman baru menyusul latihan militer AS-Korea Selatan