JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) terus berupaya menggenjot produksinya. Kali ini, perusahaan itu memanfaatkan momentum puasa dan Idul Fitri untuk mendongkrak penjualan pelat timah khusus untuk kemasan makanan. Peningkatan penjualan ini mulai terasa pada kinerja kuartal I-2013. Direktur Utama, Latinusa Ardhiman T.A, bilang permintaan tinplate atawa pelat timah untuk kemasan produk makanan cenderung meningkat menjelang puasa dan Idul Fitri yang jatuh pada Agustus 2013. "Porsi penjualan Latinusa di segmen ini bakal meningkat menjadi 60% - 70%," ujarnya, Kamis (13/6).
Ardhiman menambahkan, kenaikan porsi penjualan pelat timah ke segmen kemasan makanan ini juga didorong oleh permintaan dari dua produsen susu yang baru membuka pabrik di Jawa Timur. Hanya saja, Ardhiman tak mau merinci berapa besar permintaan dari dua produsen itu. Sebagai gambaran saja, pada kuartal I-2013, Latinusa menjual pelat timah untuk kemasan susu sebanyak 8.190 ton, dan kemasan sarden sebanyak 5.604 ton. Sedangkan pelat timah untuk kemasan biskuit dan permen sebanyak 8.752 ton. Di luar itu, perusahaan itu juga menjual pelat timah untuk cat (4.672 ton), kemasan bahan kimia (4.929 ton), kaleng umum (1.662 ton), minyak goreng (879 ton), dan buah dan minuman (485 ton). Meski masih menguasai 60% dari total pangsa pasar pelat timah domestik, namun Ardhiman bilang, penjualan Latinusa masih tertekan oleh pelat timah impor yang harganya kompetitif. Menurutnya, sepanjang kuartal I-2013, impor pelat timah mencapai 23.948 ton. Angka ini setara dengan 40% dari total konsumsi pelat timah nasional pada periode itu yang mencapai 60.227 ton.
Hingga kuartal I-2013 lalu, Latinusa membukukan penjualan bersih sebesar US$ 42,85 juta, naik 37% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang sebesar US$ 31,31 juta. Pada kuartal itu juga, perusahaan itu berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 552.000. Pada periode yang sama tahun lalu, Latinusa mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 1.538. Direktur Keuangan Latinusa, Slamet Gunawan, bilang tahun ini, perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 11 miliar. Hingga kuartal I-2013, Latinusa sudah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 1 miliar untuk membeli peralatan dan tambahan setelah revamping (modifikasi). Rendahnya belanja modal tahun ini, kata Slamet, lantaran Latinusa telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 170 miliar di tahun 2012 untuk program revamping. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi