Latinusa tertekan tinplate impor



JAKARTA. Produsen penyedia bahan baku pembuat kaleng kemasan (tinplate), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dipusingkan dengan produk impor tinplate yang semakin banyak beredar di tanah air.

Perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Latinusa ini mengaku dipusingkan dengan harga tinplate impor yang lebih murah dibanding dengan harga tinplate lokal.

Alhasil, Latinusa terpaksa menurukan harga jual untuk bisa bersaing dengan produk impor.


"Harga terpaksa kami turunkan supaya penjualan lebih kompetitif," ujar Sekretaris Perusahaan Latinusa Wuri Wuryani kepada KONTAN, Jumat(2/10).

Tak hanya itu, perlambatan ekonomi dalam negeri juga memukul kinerja bisnis bahan baku kemasan kalengnya dikarenakan beberapa mitra dagang Latinusa mengurangi permintaan terhadap bahan baku pembuatan kaleng.

“Kondisi permintaan tinplate mengalami penurunan tahun ini, karena mitra dagang juga mengurang produksinya,” ujar Wuri.

Meski enggan memberitahu kinerja perusahaan hingga september 2015, kinerja Latinusa menuru Wuri tidak terlalu berbeda dibanding kondisi semester I tahun ini.

Merujuk kinerja perusahaan dibursa efek Indonesia (BEI), semester I 2015, penjualan Latinusa turun sebesar 16,98% dari US$ 88,232 juta pada semester I 2014, menjadi US$ 73,246 juta diperiode yang sama tahun ini.

Sedangkan kerugian Latinusa semakin merosot dari US$ 1,103 juta di semester I 2014, menjadi US$ 2,037 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto