Laut Indonesia Simpan Potensi EBT 60 GW, Investor Mulai Antre



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan adanya potensi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 60 GW dari gelombang dan arus laut.

Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Badan Geologi ESDM pun telah menyusun roadmap untuk survei dan pemetaan potensi energi gelombang dan arus laut untuk tahun 2025-2029.

Kepala BBSPGL Hadi Wijaya mengungkapkan, sejauh ini kegiatan survei telah dilakukan pada 17 lokasi untuk energi arus laut dan dua lokasi untuk pemetaan gelombang laut dengan total potensi mencapai 60 GW.


Baca Juga: Masih Banyak Tantangan untuk Turunkan Harga Listrik EBT

"Indonesia itu memiliki potensi energi laut seperti energi arus, gelombang dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)," jelasnya pada acara bertajuk Refleksi Akhir Tahun: Pemanfaatan Sumber Daya untuk Transisi Energi Indonesia, Sabtu (16/12).

17 titik perairan tersebut, yaitu berada di Selat Riau, Selat Sunda, Selat Toyapakeh Nusa Penida, Selat Lombok, Selat Alas, Selat Molo, Selat Larantuka, Selat Boleng, Selat Pantar, Selat Mansuar, Selat Lirung Talaud, Selat Sugi Riau, Selat Lampa Natuna, Selat Lembeh, Selat Sinaboi Tenggara Medan, Selat Patinti Halmahera Selatan, dan Selat Alor.

Sayangnya, pemanfaatannya masih belum dilakukan. Potensi energi laut tersebar diseluruh wilayah Indonesia terutama Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hadi menjelaskan, pada tahun 2025-2029, pihaknya bakal melakukan survei dan pemetaan di sejumlah lokasi di Indonesia.

Di sisi lain, upaya penjajakan dengan mitra strategis juga terus dilakukan khususnya dengan negara-negara yang telah lebih dulu memanfaatkan arus dan gelombang laut sebagai sumber EBT.

Baca Juga: Perkembangan EBT di Indonesia Masih Seret, Ini yang Dibutuhkan

"Kita sudah berdiskusi dengan beberapa mitra terkait energi arus laut, gelombang dan OTEC. Nanti kita dalami apa teknologi yang digunakan cocok di Indonesia," terang Hadi.

Hadi menjelaskan, upaya pemanfaatan energi laut memang masih cukup panjang. Tercatat, sejumlah mitra dari beberapa negara telah melakukan diskusi dengan pemerintah mulai dari Prancis, Swedia hingga Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi