MOMSMONEY.ID - PT Lautan Luas Tbk memahami bahwa menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab sosial merupakan aspek kunci dalam menjaga kesinambungan perusahaan. Perseroan berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan. dengan menanamkan nilai keberlanjutan dan target pada setiap sisi kegiatan operasi guna memperkuat komitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab, inovasi berkelanjutan, dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan,” kata Eurike Hadijaya, Corporate Communication & Investor Relations Manager PT Lautan Luas Tbk. Perusahaan kimia dasar dan khusus terkemuka di Indonesia ini telah selesai melakukan pembangunan 70 rumah layak huni, 7 sekolah, 7 sentra air bersih, dan 7 warung dalam waktu tiga tahun di desa Margamulya, Mauk.
Baca Juga: Tambah Modal Kerja, Lautan Luas (LTLS) Bidik Dana Segar Lewat Obligasi Rp 300 Miliar Perseroan melanjutkan program dengan membangun 2 Sekolah menggunakan ecoBlock. Pembangunan 1 sekolah menggunakan 808 Eco Blocks. Pembangunan ini dapat mengurangi sampai 6 ton sampah plastik dan menyerap emisi carbon sampai dengan 13 ton. Ecoblocks sendiri terbuat dari daur ulang sampah plastik. Selain mengurangi sampah plastik, Lautan Luas juga akan menanam tanaman mangrove di area ring 1 kampung Lautan Luas seluas 1 hektar dengan jarak tanam½ sampai 1 meter. Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Stasiun Penelitian US Forest Service Pacific Southwest, Stasiun Penelitian US Forest Service Northern, Universitas Helsinki, dan Pusat Penelitian Kehutanan International menemukan bahwa per hektar mangrove dapat menyimpan karbon empat kali lebih besar dari pada hutan tropis lainnya di seluruh dunia. Kurang lebih 1.200 ton karbon dapat dipertahankan dalam 1 hektar bentang hutan mangrove. “Kami memilih mangrove karena mangrove dapat menahan abrasi laut dan juga memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Hal Ini penting karena penduduk kampung kami sebagian besar adalah nelayan dan dengan adanya tanaman mangrove tersebut kami yakin tanaman ini akan menjamin kehidupan tetap berkelanjutan” kata Eurike.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Lautan Luas (LTLS) Targetkan Pendapatan Tumbuh hingga 12% Eurike memahami pentingnya perusahaan memiliki strategi yang jelas dan terarah dalam mencapai target keberlanjutan kami. Untuk itu, LTLS memastikan bahwa setiap target keberlanjutan yang kami tetapkan adalah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) sebagaimana yang telah tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan 2022-2031. Dengan penetapan target yang jelas, LTLS memiliki kerangka kerja yang kuat untuk mengarahkan upaya kami dan mengevaluasi kemajuan kami secara teratur. Lautan Luas telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengurangi kontribusi terhadap perubahan iklim. Perusahaan telah menerapkan inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi jejak karbonnya. Hal ini termasuk menggabungkan teknologi yang efisien energi ke dalam operasinya, memantau secara aktif emisi gas rumah kaca dari konsumsi energi, melaporkan pengelolaan dan pengolahan limbah, pengelolaan air dan limbah, untuk melacak kemajuannya dalam mengurangi dampak lingkungan. Selanjutnya pengkajian penggunaan energi dari panel surya untuk menjalankan mesin produksi. Serta penggunaan kendaraan operasional dilakukan secara sistematis untuk mengoptimalkan penggunaannya sesuai kebutuhan.
Selain itu LTLS lewat anak usahanya mengembangkan solusi pengolahan air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga yang dikenal dengan merk Pureve. “Didirikan sejak tahun 2019, kami terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi pengolahan air baku menjadi air bersih, air minum, air proses dan pengolahan air limbah agar memenuhi baku mutu,” jelas Eurike.
Baca Juga: Lautan Luas (LTLS) Alokasikan Capex Hingga Rp 300 Miliar di Tahun 2024 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Andy Dwijayanto