Lawan Penyebaran Disinformasi, QNET Luncurkan Direct Selling Disinformation Center



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. QNET perusahaan penjualan langsung mengumumkan peluncuran Direct Selling Disinformation Center (DSDC) atau pusat disinformasi penjualan langsung untuk melawan penyebaran disinformasi dan misinformasi tentang industri penjualan langsung dan mereknya.

Direct Selling Disinformation Center ini akan bekerja di seluruh industri penjualan langsung  untuk memastikan praktik terbaik diikuti, termasuk transparansi, ekspektasi mitra yang realistis, serta deskripsi dan klaim produk yang akurat. 

Pada saat yang sama, DSDC akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait di pemerintahan dan badan perdagangan, serta regulator, untuk mengedukasi mereka tentang model bisnis, potensinya, dan dampaknya terhadap perekonomian.

Baca Juga: QNET Luncurkan Filterisasi Air Minum dan Suplemen Kesehatan di Acara Konvensi Tahunan

Pada fase awal, DSDC akan memiliki fungsi pelaporan insiden waktu nyata yang akan memungkinkan siapa pun di dunia untuk menaikkan tanda bahaya jika bisnis, produk, atau peluang QNET disalahartikan sebagai skema investasi atau dipromosikan melalui taktik penjualan yang tidak benar, termasuk di media sosial. 

Tujuan dalam jangka panjang adalah untuk menskalakan DSDC agar tersedia bagi perusahaan lain di industri ini.

Chief Strategy and Transformation Officer QNET Trevor Kuna mengatakan penjualan langsung adalah industri yang mapan dan diatur secara ketat di banyak negara maju. 

Di AS, misalnya, model bisnis berasal lebih dari 100 tahun yang lalu, dan diatur oleh Federal Trade Commission. 

Baca Juga: QNET dan AP2LI Tingkatkan Teknologi untuk Perkembangan Bisnis Penjualan Langsung

Namun, di banyak pasar negara berkembang di seluruh dunia, pertumbuhan gig economy dan munculnya model bisnis baru yang inovatif, berbeda dari perdagangan tradisional, tidak hanya tidak diatur tetapi juga sering disalahpahami. 

Editor: Noverius Laoli