JAKARTA. Layanan kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih terkonsentrasi di pulau Jawa dan Bali. Hal ini tak lepas dari kenyataan sebagian besar populasi BPR berada di Pulau Jawa dan Bali. Menurut Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), BPR mulai banyak berdiri sejak Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO 1988) melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 38 yang menjadi momentum berdirinya banyak BPR baru. "Saat itu prioritas pendirian BPR memang banyak di Jawa dan Bali,” kata Joko saat dihubungi KONTAN, Selasa (21/10).
Layanan BPR masih terkonsentrasi di Jawa-Bali
JAKARTA. Layanan kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih terkonsentrasi di pulau Jawa dan Bali. Hal ini tak lepas dari kenyataan sebagian besar populasi BPR berada di Pulau Jawa dan Bali. Menurut Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), BPR mulai banyak berdiri sejak Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO 1988) melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 38 yang menjadi momentum berdirinya banyak BPR baru. "Saat itu prioritas pendirian BPR memang banyak di Jawa dan Bali,” kata Joko saat dihubungi KONTAN, Selasa (21/10).