Layanan data menopang kinerja TLKM



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih membukukan kinerja positif pada tahun 2016. Prediksi analis top line dan bottom line perusahaan telekomunikasi pemerintah masih bisa memungkinkan untuk tumbuh.

Dari laporan kinerja perusahaan 2016, tercatat pendapatan TLKM masih naik 13% menjadi Rp 116,33 triliun dari tahun sebelumnya Rp 102,47 triliun. Adapun laba bersih perusahaan juga tercatat naik 15% menjadi Rp 29,17 triliun dari Rp 23,31 triliun. EPS perusahaan juga naik menjadi Rp 196,19 dari Rp 157,77.

Kinerja baik pada tahun 2016 juga direspon positif pada perdagangan Kamis (9/3) saham TLKM, dari awal bulan ini saham TLKM sudah naik 2,86 % menjadi Rp 3.960 per saham dari (1/3) di level Rp 3.850 per saham.


Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengatakan kinerja TLKM pada tahun ini sesuai dengan ekspektasinya dimana pendapatan perusahaan tumbuh dorongan pendapatan data yang meningkat.

Tercatat pendapatan dari pendapatan telepon yang hanya naik 2,2% menjadi Rp 46,03 triliun dari Rp 45,6 triliun. ”Pertumbuhan paling drastis dirasakan dari pendapatan data,” katanya dalam riset (8/3).

Tercatat pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika naik paling drastis mencapai 21% menjadi Rp 58,9 triliun dari Rp 47,8 triliun. Adapun pendapatan interkoneksi juga tumbuh 3,2% menjadi Rp 4,15 triliun dari Rp 4,29 triliun.

Ariyanto melihat, TLKM bisa menjaga pendapatan voice cellular tumbuh 3% tahun ini, walaupun pada saat kondisi substitusi dari pengguna telepon dan sms menuju data internet. Dia memberi catatan pengguna perangkat 2G Telkomsel masih terbilang banyak khususnya diluar pulau Jawa.

Sebagai informasi, TLKM telah menambah pengguna Telkomsel sebesar 34% atau sekitar 20,1 juta pada tahun 2016, sehingga total pelanggannya saat ini mencapai 82,6 juta. Saat ini perusahaan juga suddah memiliki 129 ribu BTS atau naik 25% dari tahun sebelumnya.

Analis Bahana Securities Leonardo Henry Gavaza mengatakan pada tahun ini, TLKM kemungkinan masih bisa tumbuh sejalan dengan penetrasi smart phone. Prediksinya pendapatan TLKM pada tahun ini bisa meningkat mencapai 10% menjadi Rp 128,94 triliun dari tahun sebelumnya Rp 116,33 triliun. ”Migrasi ke data akan meningkatkan pendapatan TLKM,” katanya

Hanya yang menjadi kendala perang tarif murah antar sesama provider akan menurunkan porsi pendapatan dari segmen data. Sehingga kemungkinan EBITDA Margin pada tahun ini turun sedikit menjadi 51% dari tahun lalu yang mencapai 51,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto