KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup tahun 2018, XL Axiata mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4% lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu. Pertumbuhan XL Axiata ini terutama didorong oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ini memperbesar kontribusi pendapatan layanan data pada total pendapatan perusahaan menjadi 80% per akhir 2018, meningkat dibandingkan 69% di tahun sebelumnya. CEO dan Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengakui, sepanjang 2018 merupakan periode yang berat bagi industri telekomunikasi Indonesia. "Kami harus menghadapi penerapan registrasi kartu SIM prabayar dan persaingan harga yang ketat. Namun, XL Axiata berhasil mengungguli para kompetitor dan memperkuat posisi sebagai operator nomor dua di Indonesia. Hasil ini tidak terlepas dari konsistensi kami dalam menerapkan strategi menempatkan layanan data sebagai fokus utama pengembangan bisnis,” kata Dian, dalam rilis, Jumat (15/2). Di semester kedua 2018, monetisasi layanan data XL Axiata menunjukkan hasil di tengah persaingan yang sangat ketat. Karena itu, XL Axiata akan terus melanjutkan monetisasi data lebih lanjut dengan asumsi kondisi industri tetap kondusif, guna membangun fondasi bisnis yang lebih berkesinambungan dan kuat untuk tahun 2019. Kenaikan pendapatan dari layanan data yang sangat pesat tersebut tidak hanya lebih tinggi dari perolehan industri, tapi juga mampu menutup dampak negatif dari penurunan pendapatan layanan tradisional SMS dan voice.
Layanan data menyumbang 80% pendapatan XL Axiata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup tahun 2018, XL Axiata mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4% lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu. Pertumbuhan XL Axiata ini terutama didorong oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ini memperbesar kontribusi pendapatan layanan data pada total pendapatan perusahaan menjadi 80% per akhir 2018, meningkat dibandingkan 69% di tahun sebelumnya. CEO dan Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengakui, sepanjang 2018 merupakan periode yang berat bagi industri telekomunikasi Indonesia. "Kami harus menghadapi penerapan registrasi kartu SIM prabayar dan persaingan harga yang ketat. Namun, XL Axiata berhasil mengungguli para kompetitor dan memperkuat posisi sebagai operator nomor dua di Indonesia. Hasil ini tidak terlepas dari konsistensi kami dalam menerapkan strategi menempatkan layanan data sebagai fokus utama pengembangan bisnis,” kata Dian, dalam rilis, Jumat (15/2). Di semester kedua 2018, monetisasi layanan data XL Axiata menunjukkan hasil di tengah persaingan yang sangat ketat. Karena itu, XL Axiata akan terus melanjutkan monetisasi data lebih lanjut dengan asumsi kondisi industri tetap kondusif, guna membangun fondasi bisnis yang lebih berkesinambungan dan kuat untuk tahun 2019. Kenaikan pendapatan dari layanan data yang sangat pesat tersebut tidak hanya lebih tinggi dari perolehan industri, tapi juga mampu menutup dampak negatif dari penurunan pendapatan layanan tradisional SMS dan voice.