KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkembangnya layanan digital untuk kebutuhan transaksi keuangan membuat bank-bank mengurangi kantor fisik. Perbankan lebih memilih mengoptimalkan fitur digital ketimbang menambah jumlah kantor cabang. Tren ini sejatinya sudah berlangsung sejak lama, namun lebih terakselerasi di masa pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2021 yang mencatat jumlah kantor perbankan sebanyak 30.128. Jumlah tersebut turun hampir 1.000 kantor dari posisi bulan Januari 2020 lalu yang sebanyak 31.125 kantor atau menyusut 997 kantor. Sebagian bankir yang dihubungi Kontan.co.id pun mengamini tren penutupan kantor cabang itu.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya, di tahun ini punya rencana menutup 29 kantor cabang. Meski begitu, Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin mengatakan, BTN juga punya rencana membuka 28 kantor di tahun ini.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia satukan operasional sistem layanan di Indonesia Timur Selain itu, BTN berencana meningkatkan 32 status kantor cabang dan merelokasi sebanyak 44 kantor. Hal ini menandakan, jumlah kantor cabang Bank BTN sejatinya tidak banyak berkurang. Adapun, hingga akhir Maret 2021 Bank BTN memiliki 3.674 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. "Pertimbangan penutupan antara lain, transaksi nasabah bergeser ke digital atua e-channel. Kami fokus pada peningkatan produktivitas kantor yang ada," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/4). Tapi di luar itu, Jasmin menuturkan, BTN bakal tetap memperkuat layanan kantor. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero). Melalui cabang Kantor Pos, calon nasabah bisa membuka tabungan BTN yang bertajuk Tabungan Batara Pos. "Jadi, Bank BTN tidak perlu sewa kantor mahal-mahal. Kami sharing fee dengan PT Pos," kata Jasmin. Sampai akhir Maret 2021, Kantor Pos yang terhubung dengan sistem operasional Bank BTN atau disebut Kantor Pos Online sudah berjumlah 2.922 kantor. Hingga akhir tahun ini, bank spesialis kredit properti ini akan mensinergikan sekitar 906 Kantor Pos. Bank BTN juga akan menambah layanan di Kantor Pos Online, mulai dari pembukaan rekening hingga pengajuan kredit. "Para pensiunan yang dilayani PT Pos nanti bisa dapat beberapa manfaat juga. Mulai dari tabungan dan kredit pensiunan," ujar Jasmin. Sementara, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan tahun ini berencana menutup sebanyak 35 kantor. Meski begitu, Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Vennir mengatakan BNI tetap berencana membuka kantor sebanyak 7 unit di tahun ini. "Untuk rencana pembukaan kantor akan dilakukan secara selektif atas dasar kerjasama institusi dan menangkap peluang potensi bisnis," terangnya. Alasan Bank BNI menutup sebagian kantor cabang karena memang merupakan rencana yang telah disusun sejak lama yaitu mengurangi kantor fisik dan memperkuat layanan digital. Ke depan, bank berlogo 46 ini tentunya akan lebih memperkuat jaringan digital hingga e-channel perseroan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Hingga akhir Maret 2021, Bank BNI tercatat memiliki jumlah kantor sebanyak 1.889 yang tersebar di pelosok negeri. Sementara, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem mengatakan, masih terdapat layanan keuangan oleh perbankan yang belum bisa diganti secara digital seperti pinjaman dalam jumlah besar. Walhasil, ke depannya Bank BCA masih akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA. Sebagai informasi, pada akhir Desember 2020, BCA melayani 25 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 32 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.248 kantor cabang, 17.623 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam. "Di tengah pandemi, BCA mendorong nasabah untuk menggunakan layanan digital yakni melalui internet dan mobile banking," kata Santoso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat