KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan layanan telekomunikasi serta koneksi internet berkualitas menjadi bagian aktivitas sehari-hari. Konvergensi layanan telekomunikasi atau fixed mobile convergence (FMC) menjadi tren di kalangan operator seluler. Penerapan dua layanan dalam satu genggaman ini sudah masuk rencana sejak tahun 2005 di Indonesia. Teknologi ini penggabungan ekosistem antara layanan fixed broadband (internet rumah) dan mobile broadband (internet dari ponsel pintar). Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, pada dasarnya arah tren telekomunikasi adalah efisiensi, sehingga operator seluler bisa fokus memberikan layanan yang semakin baik ke masyarakat. Saat ini penetrasi layanan mobile mulai turun, sementara pasar fixed boradband masih berpeluang tumbuh. Pasar rumah tangga Indonesia sekitar 45 juta. Sementara layanan fixed braodband baru menjangkau 10 juta pelanggan. Sehingga masih berpotensi tumbuh hingga 20 juta subscribers beberapa waktu mendatang.
Layanan Konvergensi Akan Jadi Sumber Pendapatan Emiten Telekomunikasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan layanan telekomunikasi serta koneksi internet berkualitas menjadi bagian aktivitas sehari-hari. Konvergensi layanan telekomunikasi atau fixed mobile convergence (FMC) menjadi tren di kalangan operator seluler. Penerapan dua layanan dalam satu genggaman ini sudah masuk rencana sejak tahun 2005 di Indonesia. Teknologi ini penggabungan ekosistem antara layanan fixed broadband (internet rumah) dan mobile broadband (internet dari ponsel pintar). Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, pada dasarnya arah tren telekomunikasi adalah efisiensi, sehingga operator seluler bisa fokus memberikan layanan yang semakin baik ke masyarakat. Saat ini penetrasi layanan mobile mulai turun, sementara pasar fixed boradband masih berpeluang tumbuh. Pasar rumah tangga Indonesia sekitar 45 juta. Sementara layanan fixed braodband baru menjangkau 10 juta pelanggan. Sehingga masih berpotensi tumbuh hingga 20 juta subscribers beberapa waktu mendatang.