Layanan Pengiriman Anteraja Ditargetkan Bisa Capai 1,5 Juta Parsel Per Hari di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) di tahun ini akan memperkuat layanan pengiriman Anteraja seiring dengan meningkatnya tren belanja online. Di akhir tahun 2022, ASSA menargetkan volume pengiriman Anteraja dapat tembus 1,5 juta parsel per hari.

Direktur Utama ASSA Prodjo Sunardjanto mengatakan, saat ini kebutuhan logistik meningkat pesat karena platform e-commerce semakin dikenal. “Layanan logistik terus bertumbuh meski dalam keadaan pandemi. Di akhir tahun 2021, ASSA mencatatkan pengiriman 1 juta parsel per hari,” ujar Prodjo kepada Kontan, Selasa (15/2).

Prodjo memperkirakan, layanan Anteraja dapat tumbuh 40% di tahun ini. Tahun lalu rata-rata pengiriman Anteraja mencapai 1 juta parsel per hari. Salah satu strategi yang disiapkan untuk mencapai target tersebut adalah dengan cara mengandeng erat partner e-commerce seperti Blibli dan Tokopedia.


Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Anggarkan Rp 1,5 Triliun Untuk Capex Tahun 2022

Dana capex sebesar Rp 1,5 triliun pun telah dianggarkan ASSA untuk menjalani tahun ini, salah satunya guna meningkatkan layanan parsel (Anteraja). Sejauh ini, mayoritas produk yang dikirim melalui Anteraja berupa barang kebutuhan sehari-hari serta produk pakaian dan kecantikan.

Per Desember 2021, Anteraja sudah memiliki lebih dari 700 titik layanan di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah kurir Satria lebih dari 20.000 kurir.

Di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Prodjo mengatakan, sejauh ini bisnis logistik ASSA masih aman dan tidak ada perencanaan menambah ongkos logistik. Prodjo bilang, layanan Anteraja tidak mengonsumsi BBM non subsidi yang saat ini harganya naik.

“Mayoritas armada pengantaran ASSA menggunakan BBM subsidi seperti mesin diesel untuk bahan bakar truk Anteraja. Kalaupun bahan bakar angkutan logitstiknya naik, maka biaya kirim pasti akan menyesuaikan. Itu sebuah konsekuensi,” terang Prodjo.

Sekedar informasi, per tanggal 12 Februari lalu, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM non subsidi untuk tiga jenis BBM yakni Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Kenaikan harga berkisar antara Rp 1.500-Rp 2.650 dari sebelumnya. Tiap provinsi memiliki harga tersendiri yang sudah disesuaikan.

Baca Juga: Pengembangan IKN Berpotensi Menguntungkan Pelaku Bisnis, Ini Rencana TNCA dan ASSA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat