Layanan Perbankan di Metaverse Masih Terbentur Keterbatasan Regulasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Boomingnya dunia metaverse membuat bank kepincut untuk membuka layanan di dunia serba digital ini.

Namun, Overseas Development Director WIR Group Yasha Chatab melihat, saat ini layanan perbankan di metaverse masih terbatas.

“Transaksi perbankan di metaverse belum boleh, karena regulasinya masih belum ada. Namun sudah banyak bank yang menyatakan minat untuk bekerja sama masuk ke Metaverse,” kata dia saat berkunjung ke redaksi Kontan.co.id, Jumat (11/3).


Meski masih terbentur aturan, dia bilang, pada fase awal bank bisa menggunakan metaverse untuk melakukan promosi, membangun branding atau image. Juga bisa memberikan virtual assistant dan produk alias menerima komplain nasabah maupun menjelaskan berbagai macam produk perbankan.

Yasha menyebut, minat perbankan tinggi karena adanya kesadaran bahwa nasabah akan terus berubah. Menurut pengakuan Yasha, bankir akan membidik calon-calon nasabah yang secara umur masih muda belia.

Baca Juga: BRI Klaim Berikan Layanan Perbankan yang Unik di Metaverse

“Bank melihat calon nasabah yang masih belum bekerja dan berpenghasilan. Namun mereka nanti akan masuk dan terbiasa dengan metaverse, mereka ini mungkin tidak akan menginjakkan kaki di kantor cabang fisik,”’ tambah Yasha.

Asal tahu saja, hingga saat ini WIR Group telah digandeng oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk bisa masuk ke dunia metaverse.

BRI mengklaim menjadi bank pertama di Indonesia yang masuk dalam ekosistem mataverse. Terobosan ini memungkinkan nasabah untuk mendapat akses layanan perbankan di ruang virtual dari mana saja dan kapan saja. Kehadiran BRI dalam ekosistem metaverse ini tercipta setelah menandatangani nota kesepahaman bersama WIR Group.

Hal itu diungkapkan Head of Research & Development Team sekaligus Chief Innovation Officer WIR Group, Jeffrey Budiman dalam Webinar Generasi Metaverse yang digelar BRI belum lama ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Dhoni Ramadi selaku Executive Vice President dari Retail Payment Division BRI.

Jeffrey mengatakan nasabah dapat merasakan pengalaman layanan perbankan secara imersif dan lebih ‘nyata’ melalui metaverse tersebut. Ia mengatakan inovasi digital di dunia perbankan merupakan keharusan mengingat adanya perubahan perubahan perilaku konsumen yang signifikan.

“Ke depan, kami dapat memilih layanan sesuai dengan preferensi kami. Baik layanan fisik, digital, sampai mataverse sudah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di era saat ini yang serba dinamis. Jadi yang sekaligus saya luruskan adalah bahwa metaverse bukan sekadar jual beli NFT, itu (metaverse) adalah ruang virtual dengan pengalaman unik yang bisa menjadi tempat masyarakat mendapatkan kebutuhannya, termasuk perbankan,” pungkas Jeffrey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari