Layanan Perbankan Digital Bantu Mengakuisisi Nasabah dengan Lebih Cepat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital menjadi kesempatan Indonesia  mewujudkan cita-cita menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima  di dunia. 

Enrico Tanuwidjaja, Ekonom UOB Indonesia menyatakan,  kebutuhan akselerasi perekonomian Indonesia melalui layanan digital tidak terelakkan. Pola konsumsi masyarakat juga akan berpindah ke ranah digital yang semakin berguna dalam kehidupan.

Kondisi yang secara paralel membuat uang berputar menjadi lebih cepat karena pengguna jasa tidak terbatas ruang dan waktu. "Butuh velositas (kecepatan perputaran uang) untuk membuat pertumbuhan ekonomi mencapai di atas 7 persen. Meski demikian regulator perlu menjaga dengan policy," katanya, belum lama ini. 


Baca Juga: UOB dan Citi Masih Proses Integrasi

Enrico menyebutkan policy ini sangat penting agar kejadian seperti jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) tidak terulang di perbankan digital Indonesia.

Fajar Septandri Maharjaya, Head of Digital Bank UOB Indonesia menuturkan pihaknya turut mendukung ekosistem digital di Tanah Air. Melalui layanan digital banking TMRW, 

Menurutnya, layanan perbankan digital telah membantu untuk mengakuisisi nasabah dengan lebih cepat tanpa harus menghadirkan kantor cabang. Meski demikian, layanan ini perlu ditambah dengan konsep Relationship Manager (RM) bagi nasabah yang kebutuhannya bukan sekadar transaksi perbankan. 

"Digital bank sangat powerful untuk akuisisi [nasabah baru]. Kuncinya fitur yang lengkap dan melayani lifestyle namun untuk wealth segment masih membutuhkan [komunikasi profesional] dari RM," katanya. 

Baca Juga: Ini Fokus UOB Indonesia dalam Akuisisi Bisnis Consumer Banking Citibank

Vira Widiyasari, SVP, Fintech and Payments Tokopedia menyebutkan kolaborasi layanan digital menjadi salah satu bentuk dukungan pihaknya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air. 

Ekosistem Tokopedia yang bergabung dengan Gojek dan Gopay mempercepat tingkat literasi keuangan masyarakat. Dengan lebih dari 12 juta penjual terdaftar, pihaknya mencatat 86,5 persen merupakan penjual baru.  

"Layanan kami menjangkau 99% kecamatan dengan lebih dari 40 produk digital. Pada saat pandemi, terjadi peningkatan 2,5 kali UMKM perempuan" katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian