Bisnis penyedia makanan via layanan pesan-antar (delivery order) makin ramai di kota besar. Berkahnya, permintaan kotak alias boks layanan pesan antar yang dipasang di sepeda motor terus meningkat. Produsen kotak pesan antar sepeda motor bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta sebulan.Para pengusaha boks sepeda motor layanan pesan-antar setahun terakhir kebanjiran pesanan. Peningkatan pesanan boks sepeda motor bahkan bisa mencapai 50% seiring dengan makin banyaknya usaha makanan dan laundry yang kian tinggi. Tiga tahun lalu, Yogi Vidiyanto, seorang produsen boks pesan-antar, menjual 15 boks sepeda motor setiap bulannya. Sekarang ini pesanan meningkat dua kali lipat menjadi 30 boks sepeda motor. Jumlah tersebut belum ditambah dengan pesanan partai yang rutin datang dari beberapa perusahaan besar tiap bulan. "Mereka memesan dalam bentuk partai minimal 20 kotak," tutur Yogi. Lain lagi pengakuan Neni SW, pemilik PT Putraprasendro Berjaya, produsen kotak pesan-antar di Jakarta. Penjualan kotak sepeda motornya terbilang normal, sebulan menjual 20 kotak.Dari penjualan kotak itu, Neni mampu mencapai omzet Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per bulan. Neni menjual boks sepeda motornya mulai dari harga Rp 1,8 juta untuk ukuran 53 m x 45 x 42 sentimeter (cm). Adapun kotak ukuran 65 x 45 cm harganya Rp 3,9 juta.Boks pesan-antar buatan Neni lebih mahal ketimbang produk buatan yang lain. Alasan dia, model kotak sepeda motor buatannya lebih unik dan menyesuaikan dengan keinginan konsumen. "Sejauh ini kami bisa membuat model sesuai dengan pesanan mereka," ungkap Neni. Yogi mematok kotak sepeda motor di harga Rp 1,2 juta hingga Rp 1,9 juta. Meski lebih murah, Yogi mengklaim kualitasnya tak perlu diragukan. Kendati kena panas dan hujan, "Kotak fiberglass ini bisa bertahan 10 tahun," kata Yogi.Menurut pengakuan Yogi, produk buatannya bisa awet karena dikerjakan dengan cara manual, serta mengutamakan kualitas kayu sebagai rangka kotak pesan antar sepeda motor.Proses awal adalah mendesain kotak sepeda motor. Yogi mendesain kotak sepeda motor ini bersama pemesan kotak untuk menyesuaikan dengan kebutuhan si klien. "Setelah sama-sama sepakat dengan model, saya membentuk boks tersebut dari kayu lalu dicetak berdasarkan pesanan" jelas Yogi. Setelah dicetak dan dimasukkan ke dalam oven, masuk ke dalam tahap pewarnaan atau pengecatan kotak. "Selain dicat juga ditempeli stiker dari penjualannya," tambah Yogi. Untuk membuat satu kotak sepeda motor hanya diperlukan waktu satu hari asalkan saat itu cuaca sedang panas.Saat ini, Yogi mendapat pesanan kotak sepeda motor tidak hanya dari Jakarta tapi juga telah merambah ke Sumatra dan Kalimantan. Adapun Neni baru mendapatkan pesanan boks sepeda motor dari Pulau Jawa, misalnya dari Bandung, Surabaya, dan Pekalongan.Meski telah merambah ke beberapa pulau, pesanan yang diraup Yogi terbanyak datang dari Jakarta. Sebab, usaha jasa pesan antar berkembang di Jakarta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Layanan pesan-antar ramai, pesanan kotak pengantaran meriah
Bisnis penyedia makanan via layanan pesan-antar (delivery order) makin ramai di kota besar. Berkahnya, permintaan kotak alias boks layanan pesan antar yang dipasang di sepeda motor terus meningkat. Produsen kotak pesan antar sepeda motor bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta sebulan.Para pengusaha boks sepeda motor layanan pesan-antar setahun terakhir kebanjiran pesanan. Peningkatan pesanan boks sepeda motor bahkan bisa mencapai 50% seiring dengan makin banyaknya usaha makanan dan laundry yang kian tinggi. Tiga tahun lalu, Yogi Vidiyanto, seorang produsen boks pesan-antar, menjual 15 boks sepeda motor setiap bulannya. Sekarang ini pesanan meningkat dua kali lipat menjadi 30 boks sepeda motor. Jumlah tersebut belum ditambah dengan pesanan partai yang rutin datang dari beberapa perusahaan besar tiap bulan. "Mereka memesan dalam bentuk partai minimal 20 kotak," tutur Yogi. Lain lagi pengakuan Neni SW, pemilik PT Putraprasendro Berjaya, produsen kotak pesan-antar di Jakarta. Penjualan kotak sepeda motornya terbilang normal, sebulan menjual 20 kotak.Dari penjualan kotak itu, Neni mampu mencapai omzet Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per bulan. Neni menjual boks sepeda motornya mulai dari harga Rp 1,8 juta untuk ukuran 53 m x 45 x 42 sentimeter (cm). Adapun kotak ukuran 65 x 45 cm harganya Rp 3,9 juta.Boks pesan-antar buatan Neni lebih mahal ketimbang produk buatan yang lain. Alasan dia, model kotak sepeda motor buatannya lebih unik dan menyesuaikan dengan keinginan konsumen. "Sejauh ini kami bisa membuat model sesuai dengan pesanan mereka," ungkap Neni. Yogi mematok kotak sepeda motor di harga Rp 1,2 juta hingga Rp 1,9 juta. Meski lebih murah, Yogi mengklaim kualitasnya tak perlu diragukan. Kendati kena panas dan hujan, "Kotak fiberglass ini bisa bertahan 10 tahun," kata Yogi.Menurut pengakuan Yogi, produk buatannya bisa awet karena dikerjakan dengan cara manual, serta mengutamakan kualitas kayu sebagai rangka kotak pesan antar sepeda motor.Proses awal adalah mendesain kotak sepeda motor. Yogi mendesain kotak sepeda motor ini bersama pemesan kotak untuk menyesuaikan dengan kebutuhan si klien. "Setelah sama-sama sepakat dengan model, saya membentuk boks tersebut dari kayu lalu dicetak berdasarkan pesanan" jelas Yogi. Setelah dicetak dan dimasukkan ke dalam oven, masuk ke dalam tahap pewarnaan atau pengecatan kotak. "Selain dicat juga ditempeli stiker dari penjualannya," tambah Yogi. Untuk membuat satu kotak sepeda motor hanya diperlukan waktu satu hari asalkan saat itu cuaca sedang panas.Saat ini, Yogi mendapat pesanan kotak sepeda motor tidak hanya dari Jakarta tapi juga telah merambah ke Sumatra dan Kalimantan. Adapun Neni baru mendapatkan pesanan boks sepeda motor dari Pulau Jawa, misalnya dari Bandung, Surabaya, dan Pekalongan.Meski telah merambah ke beberapa pulau, pesanan yang diraup Yogi terbanyak datang dari Jakarta. Sebab, usaha jasa pesan antar berkembang di Jakarta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News