Layanan swab di kantor mempermudah tracing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menekan kasus Covid-19, sejumlah kantor gencar melakukan tes swab kepada karyawannya. Begitu juga, yang dilakukan PT Mandiri Tunas Finance dan PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark). 

Deputi Direktur MTF William Francis Indra mengatakan, bahwa Mandiri Tunas Finance memberikan swab dan rapid test baik untuk karyawan di bagian head office maupun kantor cabang.  "Kantor memberikan swab kepada karyawan yang memiliki kontak erat kepada orang-orang yang teridentifikasi dan tertular Covid-19," kata William, Kamis (17/12). 

Dengan layanan yang diberikan kantor, dia belum tertarik menggunakan layanan swab dari mobil atau swab drive thru yang disediakan sejumlah rumah sakit. Apalagi, perusahaan sudah bekerja sama dengan salah satu laboratorium di Jakarta untuk melakukan swab. "Selain harganya lebih murah, bisa dilakukan di laboratorium atau menggunakan layanan rumah," terang dia. 


Menurut William, layanan swab yang disediakan kantornya cukup efektif untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 karena ini bagian dari tracing (pelacakan). Swab atau rapid test ini cuma satu bagian saja, tentu harus dibarengi penerapan protokol kesehatan bagi seluruh karyawan. 

Baca Juga: Gara-gara corona, angka kematian di Italia 2020 tertinggi sejak Perang Dunia Kedua

Senada, Direktur PT Reasuransi Maipark Indonesia Heddy Agus Pritasa juga belum berniat menggunakan jasa swab drive karena perusahaan telah bekerja sama dengan penyedia layanan swab. "Karena perusahaan kami pakai vendor (swab) khusus," terang Heddy. 

Dia sebelumnya pernah menjalani swab sebanyak lima kali di klinik yang ditunjuk kantornya. Menurut Heddy, layanan swab yang diberikan kantor memberikan kemudahan bagi karyawan. "Karena tinggal bilang dan tunjukkan kartu identitas saja. Nanti pembayaran ke kantor," kata dia. 

Baca Juga: Sistem medis Tokyo naik ke level merah, pasien corona di rumahsakit membeludak

Kasus baru corona di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan saat ini tren penambahan kasus baru corona kembali di atas pada level 6.000.

Melansir laman Covid19.go.id, hingga Kamis (17/12) ada tambahan 7.354 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 643.508 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 4.995 orang sehingga menjadi sebanyak 526.979 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 142 orang menjadi sebanyak 19.390 orang.

Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah corona, dimulai dari menekan angka penularan.

Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%.

Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Singapura laporkan 24 kasus baru virus corona, tertinggi sejak September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati