Layani 40.000 Nasabah Tajir, BSI Catat Dana Kelolaan Wealth Management Rp 50 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mengelola asset under management (AUM) lebih dari Rp 50 triliun hingga saat ini. Penghimpunan dana itu berasal dari  40.000 nasabah prioritas.

Guna memperkuat layanan ke nasabah prioritas, Bank syariah pelat merah ini menambah outlet BSI Prioritas di The Tower Jakarta. Outlet BSI Prioritas ini dikhususkan untuk nasabah yang masuk dalam segmen affluent & high net worth dengan AUM mulai dari Rp 500 juta.

Outlet Prioritas ke 10 ini  melengkapi layanan segmen atas, yang sudah hadir di 9 titik lainnya yang tersebar di beberapa kota antara lain Aceh, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Makassar.


Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan dengan terus bertambahnya outlet BSI Prioritas pihaknya ingin terus meningkatkan layanan wealth management berbasis syariah. 

Hingga saat ini, ada beragam produk wealth management yang ditawarkan BSI kepada nasabah prioritas seperti investasi melalui Reksa Dana Syariah, Sukuk dan Bancassurance.

Baca Juga: Bank Syariah Tancap Gas di Awal Tahun, Genjot Transaksi dan Menjalin Kerjasama

Wealth management merupakan salah satu segmen individual di perbankan yang memiliki potensi besar dengan pertumbuhan positif. Walaupun jumlah rekening segmen tersebut tidak sampai 1% dari total rekening DPK di bank, namun nominal simpanan porsinya di atas 50% dari total nominal simpanan individu.

“Kami optimistis layanan wealth management berbasis syariah akan terus berkembang, seiring dengan kinerja private wealth management di Indonesia yang semakin baik.  Artinya bisnis di segmen tersebut merupakan sektor yang berkembang dan mempunyai potensi besar dalam memberikan nilai atau keuntungan bagi perbankan,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, Kamis (12/1).

Ia menambahkan melalui layanan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan aset nasabah sehingga memberikan kemaslahatan bagi keluarga dalam hal waris serta manfaat yang berkelanjutan melalui pembayaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf).

“Kehadiran BSI Prioritas diharapkan menjadi kebaikan bagi nasabah dan masyarakat, dimana aset finansial dapat dikelola dengan baik sehingga tidak hanya bertumbuh, tapi juga memberikan manfaat yang lebih luas dan berkelanjutan kepada nasabah,” tekan Hery.

BSI optimistis aset kekayaan yang dimiliki oleh segmen prioritas dapat memberikan nilai lebih dari sisi penyaluran Ziswaf kepada kaum yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan kehadiran BSI yang memiliki keunikan produk, inklusif, modern dan terdigitalisasi dengan prinsip Syariah.

Baca Juga: Perbankan Optimistis Pembiayaan Otomotif Terus Melaju di 2022

Sementara itu,  BSI juga mendukung Program Pengungkapan Sukarela (PPS) Wajib Pajak atsu Tax Amnesty Jilid II yang mulai diberlakukan pemerintah awal tahun ini.

Untuk itu, melalui Outlet Prioritas, BSI juga akan membantu mensosialisasikan program tax amnesty dengan cara menyediakan fasilitas konsultasi tentang perpajakan.

Sehingga nasabah prioritas dapat melaporkan dan membayarkan pajaknya, selain memperoleh layanan pengelolaan dana secara komprehensif. Kebijakan pemerintah menetapkan Tax Amnesty Jilid II memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis private wealth management.

“Dari penyelenggaraan program Tax Amnesty ini menciptakan lebih banyak peluang dari segmen wealth di Indonesia untuk tumbuh lebih optimal,” tutup Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi