JAKARTA. Lazada, salah satu pemain di bisnis belanja online optimistis tetap bisa tumbuh meraup pangsa pasar di Indonesia. Situs belanja yang memajang 3.000 sub kategori produk di situsnya itu yakin tak akan mengikuti jejak pesaingnya Multiply yang memutuskan akan menutup situsnya mulai 6 Mei mendatang. Perlu diketahui, Multiply mengumumkan penutupan situs Multiply.co.id per tanggal 6 Mei mendatang dan secara operasional menghentikan kegiatan usaha pada 31 Mei. Hal tersebut dikarenakan e-commerce yang 81% sahamnya dimiliki oleh MIH Group (Afrika Selatan) ini tidak bisa mencapai posisi terdepan di industri e-commerce dengan model bisnis yang berkesinambungan. Agar tak senasib dengan Multiply, Lazada mengaku sudah memiliki strategi khusus. "Kami punya strategi yakni layanan untuk customer service," kata Rizki Suluh Adi, Vice President Marketing and Business Development Lazada Indonesia kepada KONTAN di Jakarta, Selasa (30/4).
Lazada ogah ikuti jejak Multiply
JAKARTA. Lazada, salah satu pemain di bisnis belanja online optimistis tetap bisa tumbuh meraup pangsa pasar di Indonesia. Situs belanja yang memajang 3.000 sub kategori produk di situsnya itu yakin tak akan mengikuti jejak pesaingnya Multiply yang memutuskan akan menutup situsnya mulai 6 Mei mendatang. Perlu diketahui, Multiply mengumumkan penutupan situs Multiply.co.id per tanggal 6 Mei mendatang dan secara operasional menghentikan kegiatan usaha pada 31 Mei. Hal tersebut dikarenakan e-commerce yang 81% sahamnya dimiliki oleh MIH Group (Afrika Selatan) ini tidak bisa mencapai posisi terdepan di industri e-commerce dengan model bisnis yang berkesinambungan. Agar tak senasib dengan Multiply, Lazada mengaku sudah memiliki strategi khusus. "Kami punya strategi yakni layanan untuk customer service," kata Rizki Suluh Adi, Vice President Marketing and Business Development Lazada Indonesia kepada KONTAN di Jakarta, Selasa (30/4).