Lazio dan Atletico Didenda karena Perilaku Rasis Fans



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UEFA, badan pengatur sepak bola Eropa, telah menjatuhkan sanksi kepada dua klub besar, Lazio dan Atletico Madrid, setelah suporter mereka terbukti melakukan tindakan rasis.

Insiden ini terjadi pada pertandingan yang melibatkan kedua tim di ajang Liga Europa dan Liga Champions, yang menjadi sorotan karena adanya perilaku diskriminatif yang tidak dapat diterima dalam sepak bola modern. 

Sanksi untuk Lazio: Denda dan Penutupan Sebagian Stadion

Lazio, tim asal Italia, dikenai denda sebesar £36,660 (45.000 euro) setelah suporter mereka terlibat dalam perilaku rasis pada pertandingan Liga Europa melawan Nice yang berlangsung di Stadio Olimpico, Roma, pada 3 Oktober lalu.


Selain denda, UEFA juga menjatuhkan hukuman penutupan dua sektor stadion Stadio Olimpico pada pertandingan berikutnya di ajang Liga Europa melawan Porto yang dijadwalkan pada 7 November.

Baca Juga: Upaya Arab Saudi Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 Terganjal Kasus HAM

Tidak hanya itu, UEFA juga memberikan sanksi tambahan berupa penutupan sebagian stadion untuk satu pertandingan lagi, namun hukuman ini ditangguhkan selama masa percobaan satu tahun. Hal ini berarti jika Lazio kembali terlibat dalam insiden serupa dalam periode tersebut, hukuman akan segera diberlakukan.

Atletico Madrid: Denda dan Larangan Penjualan Tiket untuk Suporter Tandang

Atletico Madrid, klub raksasa asal Spanyol, juga menerima sanksi serupa dari UEFA setelah beberapa pendukung mereka melakukan tindakan rasis dan diskriminatif saat kekalahan 0-4 dari Benfica di Lisbon pekan lalu.

Klub ini didenda £25,113 (30.000 euro), sementara UEFA juga memberlakukan larangan bagi Atletico untuk menjual tiket kepada pendukung mereka pada pertandingan tandang di ajang Eropa, yang juga ditangguhkan selama 12 bulan.

Reaksi Klub dan Sejarah Perilaku Rasis

Sanksi yang diberikan kepada Lazio bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2023, Lazio telah dipaksa untuk menutup sebagian stadion mereka setelah suporter melakukan pelecehan rasial terhadap dua pemain Lecce dalam pertandingan Serie A.

Pada saat itu, klub mengutuk tindakan rasis para suporter sebagai "memalukan dan tercela", namun tetap menegaskan bahwa "pendukung Lazio bukanlah rasis."

Kasus yang menimpa Atletico Madrid juga menggambarkan permasalahan yang lebih luas terkait perilaku suporter di sepak bola Eropa, yang kerap menodai semangat fair play dan integritas olahraga. Meskipun klub-klub besar sering kali mengeluarkan pernyataan kecaman, tindakan nyata dalam mendidik dan mengendalikan suporter mereka tetap menjadi tantangan.

Baca Juga: Sengketa Aturan Komersial: Manchester City dan Premier League dalam Konflik Hukum

Dampak Hukuman bagi Lazio dan Atletico Madrid

Hukuman yang dijatuhkan UEFA kepada Lazio dan Atletico Madrid tidak hanya mencoreng reputasi kedua klub di mata dunia internasional, tetapi juga berdampak pada operasional mereka di kompetisi Eropa.

Penutupan sebagian stadion pada pertandingan penting dapat mengurangi dukungan langsung dari suporter, yang berpengaruh pada atmosfer pertandingan. Di sisi lain, larangan penjualan tiket bagi suporter tandang yang diterima Atletico Madrid, meskipun ditangguhkan, dapat menjadi ancaman serius jika pelanggaran serupa terjadi di masa depan.

Selain itu, sanksi finansial yang diberikan UEFA meskipun terlihat tidak terlalu besar bagi klub-klub dengan kekuatan ekonomi seperti Lazio dan Atletico, tetap memberikan tekanan moral untuk lebih tegas dalam menangani perilaku suporter mereka. Kedua klub diharapkan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Editor: Handoyo .