NUSA DUA. Kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) diperkirakan tidak akan terlalu berpengaruh pada penjualan mobil second alias bekas. Hal itu diungkapkan oleh Herman Darnel, anggota Dewan Energi Nasional (DEN). Ia menilai, kehadiran LCGC tidak akan terlalu berpengaruh pada penjualan mobil bekas dikarenakan beberapa faktor. Menurutnya, ketika seseorang membeli mobil, pasti terdorong karena dia belum punya, bukan karena ada LCGC. "Jadi, keinginan orang beli mobil sebenarnya tidak dipengaruhi kehadiran LCGC," ujarnya, Rabu (2/10). Apalagi kata dia, ketika membeli mobil, masyarakat biasanya memperhatikan sejumlah faktor seperti suku cadang dan keamanan. Jika dibandingkan dengan Rp 80 juta hingga Rp 100 juta untuk membeli mobil murah, kemungkinan masyarakat bakal memilih membeli mobil second.
LCGC hadir, mobil bekas tetap laris
NUSA DUA. Kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) diperkirakan tidak akan terlalu berpengaruh pada penjualan mobil second alias bekas. Hal itu diungkapkan oleh Herman Darnel, anggota Dewan Energi Nasional (DEN). Ia menilai, kehadiran LCGC tidak akan terlalu berpengaruh pada penjualan mobil bekas dikarenakan beberapa faktor. Menurutnya, ketika seseorang membeli mobil, pasti terdorong karena dia belum punya, bukan karena ada LCGC. "Jadi, keinginan orang beli mobil sebenarnya tidak dipengaruhi kehadiran LCGC," ujarnya, Rabu (2/10). Apalagi kata dia, ketika membeli mobil, masyarakat biasanya memperhatikan sejumlah faktor seperti suku cadang dan keamanan. Jika dibandingkan dengan Rp 80 juta hingga Rp 100 juta untuk membeli mobil murah, kemungkinan masyarakat bakal memilih membeli mobil second.