JAKARTA. Dirjen Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi, menuturkan bahwa mobil low cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungaan tidak akan menjadi penyebab bertambahnya kemacetan yang terjadi di Ibu Kota. Sebab kata dia, produksi mobil LCGC hanya sebagian kecil dari total produksi mobil nasional. Sebagai gambaran Toyota dan Daihatsu tahun ini hanya memproduksi sekitar 30.000 unit LCGC. Sementara produksi mobil nasional tahun ini diperkirakan mencapai 1 juta unit. Itu artinya LCGC hanya akan menyumbang 3% dari total mobil yang dijual tahun ini. Menurut Budi, dari sekitar 500 kabupaten yang ada di Indonesia, hanya sekitar 50 yang dilanda macet. Jadi, kata dia, jangan hanya karena Jakarta, Yogyakarta, Bandung atau Semarang, program nasional ini harus dibatalkan. "Itu tidak adil! " kata Budi pada seminar The 1st APEC-AD Workshop yang dengan tema “Green Car Development Facilitation” yang diadakan oleh Indonesia International Automotive Conference di JIExpo, di Kemayoran Jakarta Selasa (17/9).Ia berharap melalui seminar yang diadakan ini, dapat mengundang investor dari luar negeri untuk terlibat dan meningkatkan program green car di Indonesia. Sebab kata dia pasar di Indonesia masih sangat bagus untuk menarik investor berinvestasi. Pada acara tersebut juga hadir perwakilan dari beberapa negara seperti Jepang, Korea, dan China. Para perwakilan ini, juga memberikan pemaparan tentang program green car di negara mereka masing-masing.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
LCGC hanya sebagian kecil dari produksi mobil
JAKARTA. Dirjen Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi, menuturkan bahwa mobil low cost green car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungaan tidak akan menjadi penyebab bertambahnya kemacetan yang terjadi di Ibu Kota. Sebab kata dia, produksi mobil LCGC hanya sebagian kecil dari total produksi mobil nasional. Sebagai gambaran Toyota dan Daihatsu tahun ini hanya memproduksi sekitar 30.000 unit LCGC. Sementara produksi mobil nasional tahun ini diperkirakan mencapai 1 juta unit. Itu artinya LCGC hanya akan menyumbang 3% dari total mobil yang dijual tahun ini. Menurut Budi, dari sekitar 500 kabupaten yang ada di Indonesia, hanya sekitar 50 yang dilanda macet. Jadi, kata dia, jangan hanya karena Jakarta, Yogyakarta, Bandung atau Semarang, program nasional ini harus dibatalkan. "Itu tidak adil! " kata Budi pada seminar The 1st APEC-AD Workshop yang dengan tema “Green Car Development Facilitation” yang diadakan oleh Indonesia International Automotive Conference di JIExpo, di Kemayoran Jakarta Selasa (17/9).Ia berharap melalui seminar yang diadakan ini, dapat mengundang investor dari luar negeri untuk terlibat dan meningkatkan program green car di Indonesia. Sebab kata dia pasar di Indonesia masih sangat bagus untuk menarik investor berinvestasi. Pada acara tersebut juga hadir perwakilan dari beberapa negara seperti Jepang, Korea, dan China. Para perwakilan ini, juga memberikan pemaparan tentang program green car di negara mereka masing-masing.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News