LDR di Atas Rata-Rata Industri, Bank BJB Ungkap Tantangan Hadapi Kenaikan Biaya Dana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren pengetatan likuiditas perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan rata-rata di bank umum di tanah air miliki Loan to Deposit Ratio (LDR) di kisaran 84,52% per Maret 2024. 

Sejalan dengan hal itu, sebagai salah satu pentolan bank pembangunan daerah di tanah air, BJB menyebut hingga April lalu LDR mereka berada di kisaran 87,5%. Rasio ini turun dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi menyebut nilai LDR mereka ini masih berada di level optimal dan terjaga dengan baik. Meski nyatanya sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan saat ini.


“Mengenai likuiditas sampai dengan saat ini BJB terjaga dengan baik, LDR pun berada pada level optimal sebesar 87,5% dari tahun sebelumnya 89,3%,” ujar Yuddy kepada Kontan, Jumat (7/6).

Baca Juga: Ini Kata Erick Thohir Soal Keluarnya Dana Simpanan Muhammadiyah dari BSI

Yuddy mengungkap BJB turut menghadapi tantangan kenaikan biaya dana sehingga bank harus melakukan manajemen aset dan liabilitas dengan optimal.

Utamanya jika melihat porsi simpanan DPK BJB di periode ini yang catatkan porsi deposito lebih besar ketimbang dana murah (CASA) yang mereka miliki.

Sebagai informasi, pada Maret 2024 BJB meningkatkan pengumpulan DPK mereka sebesar 18,7% menjadi Rp 154,1 triliun. Dengan porsi pembagian masing-masing jenis simpanan yakni giro Rp 26,7 triliun, tabungan Rp 30,1 triliun dan deposito Rp 80,0 triliun.

Bicara soal upaya penyesuaian, Yuddy menyebut BJB juga mengikuti pasar.

“Kami terus mengamati perkembangan suku bunga acuan dan perkembangan inflasi yang ada agar penghimpunan dana yg dilakukan dapat optimal,” kata Yuddy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi