LDR tinggi, DBS bantah alami krisis likuiditas



JAKARTA. Tingkat loan to deposit ratio (LDR) Bank DBS Indonesia semakin semakin diatas batas maksimal yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia (BI). Namun Bank DBS Indonesia membantah bahwa mereka kini mengalami krisis likuiditas.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014, LDR Bank DBS Indonesia mencapai 103,77%, naik dibandingkan LDR Juni 2013 yang sebesar 101,78%. Tingginya rasio LDR tersebut sudah diatas batas maksimal yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia (BI) yang di level 92%.

Tingginya LDR bank milik DBS Group dari Singapura itu dikarenakan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).


Kredit yang disalurkan DBS per Juni 2014 mencapai Rp 39,50 triliun, tumbuh 22,89% secara year on year (yoy). Sementara DPK yang dihimpun Rp 38,05 triliun, tumbuh 20,56% secara yoy.

Meski begitu, Melvin Theo, Presiden Direktur Bank DBS mengaku bahwa kondisi likuiditas Bank DBS saat ini masih tetap kuat. “Karena kami selalu melakukan penyesuaian sumber pendanaan yang diperlukan terkait pinjaman yang diberikan,” tuturnya, Selasa, (2/9).

Namun, Melvin meyakinkan bahwa ke depan, DBS Indonesia berusaha menambah likuiditas dengan lebih maksimal menghimpun dana dari pasar uang. Termasuk juga pinjaman dari pasar uang antar bank. Sayangnya Melvin enggan menyebut berapa persen target LDR Bank DBS Indonesia di akhir 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan