Leader on Building City: 10 Rekomendasi Dalam Memasarkan Kota



KONTAN.CO.ID - Indonesia Marketing Association (IMA) dalam rangkaian Rakernas di hari pertama menghadirkan Studium Generale (Kuliah Umum) di hadapan lebih dari 1.200 orang, baik dari pengurus IMA seluruh Indonesia yang berjumlah 200 orang dari 100 Chapter serta mahasiswa seluruh Padang.

“Dalam memajukan daerahnya, setiap Kepala Daerah harus bisa memasarkan daerah mereka masing-masing, tentu dengan cara yang inovatif yang bersifat positif dan menarik. Bila Kepala Daerah memiliki jiwa entrepreneur, sangatlah mendukung keberhasilan setiap usaha mereka, baik walikota, bupati maupun gubernur,” ungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Dr. Audy Joinardy.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur yang baru saja menginjak usia 40 tahun dan juga pengusaha itu, menjelaskan bahwa jiwa kewirausahaan seperti pengusaha sangat membantu, karena jiwa entrepreneur akan menghasilkan karya yang inovatif, bukan hanya sekedar mewarisi usaha orang tua mereka. “Tapi, yang berjiwa enterprenuer akan melakukannya dengan penuh inovasi,” tambah Dr. Audy Joinardy ketika membuka acara SG.


“Sekarang kita bersaing dengan tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga internasional.  Kuncinya, bagaimana kitab agar setiap daerah bisa mendatangkan investor atau wisatawan. Kalau ini bisa dilakukan maka, kita akan berhasil untuk memasarkan sekaligus membangun kota  dan masyarakatnya.

IMA Sangat Mendukung Dalam sambutan pembukaannya, President IMA Pusat, Suparno Djasmin, menjelaskan bahwa IMA sangat berkepentingan untuk memajukan dan mendukung berbagai program Chapter IMA di masing-masing provinsi, termasuk di Sumbar ini, agar bisa membantu progrom pemerintah daerah untuk memasarkan wilayahnya ke luar kota bahkan ke luar negeri.

“IMA sebagai organisasi yang terdiri dari kalangan pengusaha, profesional, pemerintah dan akademisi, bertujuan untuk memasyarakatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, pemerintah, pelaku bisnis, profesional, akademisi dan publik akan pentingnya menerapkan konsep dan strategi pemasaran dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Suparno Djasmin.

Selanjutnya, Suparno Djasmin, mengungkapkan bahwa tujuan berikutnya adalah menggalang dialog dan kerjasama dengan asosiasi pemasaran, lembaga akademisi dan pakar-pakar di bidang pemasaran di kalangan nasional dan internasional.

“Ilmu pengetahuan, harus senantiasa diperbarui agar relevan dengan kebutuhan zaman. Kita harus mengadaptasikan ilmu dan pola pikir kita agar bisa tetap relevan dan menjadi kreatif dan inovatif, sehingga bisa memenangkan persaingan di pasar,” tambah President IMA Pusat.

Co-Founder IMA, Hermawan Kartajaya, dalam penyampaian presentasi di bidang pemasaran, mengatakan bahwa dalam diri seorang pemasar saat ini, diperlukan dasar-dasar komunikasi seperti kejujuran, kerja keras, punya keahlian komunikasi atau pemasar, jiwa sinergi yang akhirnya mampu berkolaborasi. “Kita lihat sewaktu Nabi Muhamad berdagang sewaktu beliau masih hidup, yaitu mengedepankan jiwa kejujuran serta jiwa berkolaborasi, sehingga dipercayai oleh pembeli atau masyarakatnya.”

Jadi, ujar Hermawan, dalam islam sudah diajarkan sifat kejujuran serta ditel cara-cara kehidupan yang lengkap dalam al Quran, sehingga masyarakat bisa menerapkannya dengan baik, termasuk di dunia marketing.

Sokoguru Marketing Indonesia tersebut menuturkan bahwa beliau mempelajari islam dengan baik dan lengkap dari luar bahwa kejujuran dan berkolaborasi itu sangat baik dan bermanfaat bagi orang. “Hidup itu harus seimbang, harus adil dan harus bermanfaat bagi orang lain. Seorang leader harus mampu mengarahkan kebijakan wilayahnya. Dia harus kreatif dan juga produktif atas semua program-programnya serta memiliki kejujuran, adil dan memiliki program yang bermanfaat bagi masyarakatnya,” tambah Hermawan Kertajaya.

Wakil Gubernur Sumbar Dr. Audy Joinaldy bersama President IMA Suparno Djasmin, Honorary Founding Chairman IMA Hermawan Kartajaya serta kepala daerah berasal dari Walikota Padang Hendri Septa, Walikota Bukittinggi H. Erman Safar dan Walikota Padang Panjang H. Fadly Amar serta yang mewakili masing-masing kepala daerah mendapat sambutan yang sangat antusias dari para peserta yang hadir, baik peserta dari IMA maupun mahasiswa dan undangan.

10 Tips bagi Pemimpin Daerah

Dari berbagai sambutan serta presentasi dari narasumber dalam acara studium generale tersebut, ada 10 rekomendasi yang dapat disimak oleh calon pemimpin daerah atau pemimpin daerah yang sedang lagi bertugas dalam memasarkan daerah mereka, yaitu:

1.    Punya jiwa kejujuran dan dedikasi untuk membangun masyarakat secara ikhlas dalam jangka panjang. 2.    Selalu mengup-date pengetahuan dengan kondisi kekinian, sehingga melahirkan strategi dan program yang benar-benar tepat dan dibutuhkan masyarakat. 3.    Menentukan program prioritas yang memiliki dampak luas kepada masyarakat. 4.    Menjalankan program tersebut sesuai dengan tingkat kebutuhan serta waktu yang sudah ditentukan. 5.    Mengukur keberhasilan program dengan indikator yang jelas serta memperbaikinya dengan mempertimbangkan masukan dari pihak yang berkompeten. 6.    Memiliki jiwa kolaborasi yang positif agar bisa bersinergi dan mampu menyatukan berbagai bidang, seperti dinas dan instansi lain dalam mengembangkan program yang prioritas. 7.    Berjiwa pantang menyerah untuk setiap program yang dijalankan sampai menghasilkan dampak yang signifikan bagi pemangku kepentingan. 8.    Mensosialisasikan program dengan menggunakan berbagai channel komunikasi, seperti social media, sehingga informasinya dapat cepat tersebarluas dengan baik serta dimengerti masyarakat. 9.    Mengembangkan program yang sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, seperti mengembangkan pasar yang sehat sebagai tempat bertemunya supply dan demand serta menggerakkan UMKM, di samping aktivitas komunitas di berbagai bidang 10.    Selalu gencar untuk memasarkan berbagai program dalam investasi daerah ataupun wisata kepada para calon investor maupun wisatawan.

Baca Juga: Rakernas IMA Bali 2022: Manfaatkan Momentum Jelang 2030

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti