Leapmotor Targetkan Dana Segar US$ 1,03 Miliar Saat IPO, Terbesar di Hong Kong



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Produsen kendaraan listrik China Zhejiang Leapmotor Technology menargetkan bisa mengumpulkan US$ 1,03 miliar dalam penawaran umum perdana Hong Kong dan akan menjadi yang terbesar di kota itu pada tahun 2022.

Perusahaan tersebut menjual 130,82 juta saham dalam kesepakatan yang akan dijual dalam kisaran harga masing-masing HK$ 48 hingga HK$ 62, menurut pengajuan yang dikutip dari Reuters, Selasa (20/9).

Sebelumnya, Leapmotor merencanakan untuk mengumpulkan US$ 1,5 miliar tetapi mengurangi ukuran kesepakatan setelah tanggapan hangat dari investor, sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Saat Pasar IPO AS Melemah, Pusat Aktivitas IPO Dunia Bergeser ke Asia Tahun Ini

Kesepakatan Leapmotor datang ketika grup layanan properti China Vanke Onewo Space-Tech Service di pasar mengumpulkan hingga US$ 733 juta dalam IPO yang diluncurkan awal pekan ini. Onewo berharap untuk mengumpulkan US$ 2 miliar tetapi mengurangi ukuran IPO-nya.

Kedua kesepakatan tersebut adalah yang terbesar di Hong Kong sejak Februari dan para pembuat kesepakatan berharap hal tersebut dapat mendorong lebih banyak IPO sebelum akhir tahun.

Dengan adanya kebangkitan besar dalam IPO ini, bankir tetap pesimistis karena ketegangan China-AS tetap tinggi, perang Rusia-Ukraina masih ada dan inflasi tetap tinggi di sebagian besar dunia.

Leapmotor telah mengunci lima investor landasan, dipimpin oleh dana industri Zhejiang dan Jinhua, yang akan membeli hingga US$ 308,33 juta, menurut pengajuan.

Baca Juga: Sahamnya Rontok, Alibaba Masuk ke Daftar Emiten China yang Terancam Delisting

Sebagai informasi, Leapmotor memproduksi empat model kendaraan listrik yang menargetkan pasar massal kelas menengah dan bawah China dalam kisaran harga 79.500 yuan - 300.000 yuan atau setara US$ 11.466,40 hingga US$ 43.269,44.

Perusahaan ini menduduki peringkat ke-12 dalam hal penjualan dalam tujuh bulan pertama di antara semua pembuat EV di China, dengan pangsa pasar 2,3%, menurut data dari China Passenger Car Association.

Editor: Herlina Kartika Dewi