JAKARTA. Sektor industri makanan dan minuman selalu menjadi industri andalan saat Lebaran. Akan tetapi tahun ini hasilnya belum mencapai ekspektasi yang diinginkan pengusaha di sektor tersebut. Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, pertumbuhan penjualan di Lebaran secara historikal bisa meningkat 20%-30%. Namun untuk tahun ini diperkirakan ada penurunan pertumbuhan penjualan di momen Lebaran. Pertumbuhan penjualan diprediksi tidak sampai 20%. Menurutnya permintaan di bawah ekspektasi karena berbagai macam faktor. Pertama, daya beli masyarakat yang belum membaik. Kedua, pola konsumsi belanja masyarakat yang terus berubah. "Tanggal 13 nanti kami akan focus grup discussion dengan pelaku perbankan, industri ritel, Nielsen dan juga pelaku industri makanan dan minuman langsung," kata Adhi Senin (10/7).
Lebaran belum berhasil dongkrak industri mamin
JAKARTA. Sektor industri makanan dan minuman selalu menjadi industri andalan saat Lebaran. Akan tetapi tahun ini hasilnya belum mencapai ekspektasi yang diinginkan pengusaha di sektor tersebut. Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, pertumbuhan penjualan di Lebaran secara historikal bisa meningkat 20%-30%. Namun untuk tahun ini diperkirakan ada penurunan pertumbuhan penjualan di momen Lebaran. Pertumbuhan penjualan diprediksi tidak sampai 20%. Menurutnya permintaan di bawah ekspektasi karena berbagai macam faktor. Pertama, daya beli masyarakat yang belum membaik. Kedua, pola konsumsi belanja masyarakat yang terus berubah. "Tanggal 13 nanti kami akan focus grup discussion dengan pelaku perbankan, industri ritel, Nielsen dan juga pelaku industri makanan dan minuman langsung," kata Adhi Senin (10/7).