JAKARTA. Idul Fitri menjadi perayaan hari kemenangan bagi umat Islam. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memiliki kenangan terhadap perayaan Lebarannya yang paling berkesan. Menurutnya, Hari Raya Idul Fitri terbaiknya adalah semasa orang tuanya masih ada. "Paling berkesan semasa orang tua masih ada. Bagi yang masih memiliki orang tua, kadang kurang menghargai. Tapi bagi yang sudah tidak punya, sangat merasakan," cerita Agus saat open house di kediamannya, Kamis, (8/8). Menurut Agus, orang tuanya merupakan insan yang paling tulus menilai dirinya. Orang tua juga pasti memiliki harapan yang terbaik kepada anak-anaknya. Semua prestasi yang seorang anak raih, tentunya akan sangat membuat orang tua bersyukur dan berbesar hati. Agus pun mengenang nasihat kedua orang tuanya untuk menciptakan hubungan baik antar manusia dan terus menjaga silaturahmi. Kemudian, orang tuanya pun berpesan agar ia menjadi seorang yang jujur, baik, dan tidak tinggi hati. Pria yang lahir di Amsterdam pada 24 Januari 1956 ini merupakan anak keenam dari 6 bersaudara. Menjadi anak bungsu tak lantas membuatnya dimanja oleh orang tuanya. Agus mengatakan bahwa dari 6 bersaudara tersebut, 5 orang merupakan anak laki-laki dan anak pertamanya adalah perempuan. Sejak orang tuanya tiada, Agus dan keluarga biasa berkumpul di rumah kakak tertuanya saat Lebaran. Ia bilang, terdapat sebuah tradisi untuk berkumpul di rumah kakaknya tersebut usai melaksanakan salat Idul Fitri. Setelah itu, barulah ia mengikuti acara perayaan Lebaran yang terkait dengan kedinasan. Dengan menduduki posisi orang nomor satu di BI, ia mengikuti protokol untuk melaksanakan open house. Ini membuat waktu dirinya dan keluarga bertandang ke rumah kakaknya mundur setelah penyelenggaraan open house tersebut. Agus menyadari, bisa saja seluruh keluarga kakaknya tak akan berkumpul sewaktu ia datang. "Tapi akan saya atur di Lebaran hari kedua atau ketiga, bisa membuat acara bersama," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lebaran berkesan bagi Agus Martowardojo
JAKARTA. Idul Fitri menjadi perayaan hari kemenangan bagi umat Islam. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memiliki kenangan terhadap perayaan Lebarannya yang paling berkesan. Menurutnya, Hari Raya Idul Fitri terbaiknya adalah semasa orang tuanya masih ada. "Paling berkesan semasa orang tua masih ada. Bagi yang masih memiliki orang tua, kadang kurang menghargai. Tapi bagi yang sudah tidak punya, sangat merasakan," cerita Agus saat open house di kediamannya, Kamis, (8/8). Menurut Agus, orang tuanya merupakan insan yang paling tulus menilai dirinya. Orang tua juga pasti memiliki harapan yang terbaik kepada anak-anaknya. Semua prestasi yang seorang anak raih, tentunya akan sangat membuat orang tua bersyukur dan berbesar hati. Agus pun mengenang nasihat kedua orang tuanya untuk menciptakan hubungan baik antar manusia dan terus menjaga silaturahmi. Kemudian, orang tuanya pun berpesan agar ia menjadi seorang yang jujur, baik, dan tidak tinggi hati. Pria yang lahir di Amsterdam pada 24 Januari 1956 ini merupakan anak keenam dari 6 bersaudara. Menjadi anak bungsu tak lantas membuatnya dimanja oleh orang tuanya. Agus mengatakan bahwa dari 6 bersaudara tersebut, 5 orang merupakan anak laki-laki dan anak pertamanya adalah perempuan. Sejak orang tuanya tiada, Agus dan keluarga biasa berkumpul di rumah kakak tertuanya saat Lebaran. Ia bilang, terdapat sebuah tradisi untuk berkumpul di rumah kakaknya tersebut usai melaksanakan salat Idul Fitri. Setelah itu, barulah ia mengikuti acara perayaan Lebaran yang terkait dengan kedinasan. Dengan menduduki posisi orang nomor satu di BI, ia mengikuti protokol untuk melaksanakan open house. Ini membuat waktu dirinya dan keluarga bertandang ke rumah kakaknya mundur setelah penyelenggaraan open house tersebut. Agus menyadari, bisa saja seluruh keluarga kakaknya tak akan berkumpul sewaktu ia datang. "Tapi akan saya atur di Lebaran hari kedua atau ketiga, bisa membuat acara bersama," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News