KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen lebaran diperkirakan mengerek inflasi pada Mei 2021. Bank Mandiri memperkirakan, inflasi pada bulan tersebut berada di kisaran 0,32% mom atau meningkat dari inflasi April 2021 yang sebesar 0,13% mom. Dengan demikian, bila melihat secara tahunan, inflasi diperkirakan sebesar 1,68% yoy dan inipun lebih tinggi dari inflasi tahun ke tahun pada bulan April 2021 yang sebesar 1,42% yoy. “Meningkatnya inflasi pada bulan Mei 2021 memang disebabkan oleh faktor musiman Ramadan dan Lebaran. Namun, ini masih relatif lebih rendah dari pra Covid-19 yang rata-rata inflasi mencapai 0,6% mom hingga 0,7% mom,” ujar ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Jaga stabilitas pasar keuangan domestik, ini penjelasan gubernur BI Momen Lebaran ini meningkatkan harga komoditas pangan. beberapa di antaranya yang terlihat meningkat adalah daging ayam ras, daging sapi, dan minyak goreng. Tak hanya itu, tarif transportasi juga tetap terkerek meski ada larangan mudik pada Lebaran tahun ini. Selain itu, inflasi inti diperkirakan meningkat ke 1,25% yoy dari 1,18% yoy pada April 2021 seiring dengan meningkatnya permintaan pada momen hari raya ini dan meningkatnya harga emas. Ke depan, Faisal memperkirakan inflasi sudah akan kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% - 4%. Inflasi diperkirakan sebesar 2,92% yoy atau lebih tinggi dari realisasi inflasi tahun 2020 yang sebesar 1,68% yoy. Inflasi Indeks Harga Pedangan Besar (IHPB) diperkirakan juga diperkirakan melampaui Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) seiring dengan dampak meningkatnya likuiditas perekonomian (M2) dari stimulus Covid-19 sejak tahun 2020.