JAKARTA. Perayaan hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Pada Agustus ini, momen tersebut digunakan sepenuhnya oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) untuk menggenjot penjualannya. Hal ini dikatakan oleh Direktur Operasional RALS Setyadi Surya kepada wartawan KONTAN, Selasa (23/8). Setyadi bilang pada periode tersebut kemungkinan proporsi kontribusi penjualan bisa mencapai 20% dari target penjualan total di tahun 2011. Emiten dengan kode saham RALS tersebut menargetkan penjualan sebesar Rp 6 triliun sepanjang 2011. Namun Setyadi mengakui di tahun ini, lonjakan penjualan menjelang Lebaran dapat dibilang melambat. “Kenaikan angka penjualan tahun ini memang tidak mengalami penurunan dari Lebaran tahun lalu. Hanya saja, tren puncak penjualan agak memperlihatkan kelambatan,” ujar Setyadi. Namun, Ramayana memaklumi hal ini, sebab sebulan sebelumnya, yaitu Juli lalu, pengeluaran masyarakat sudah terbuang untuk memulai tahun ajaran baru. Mendekati Lebaran ini, stok barang di gudang sudah bertambah 80%-100% dari biasanya. "Sebesar 50% dari hasil penjualan di momen Ramadan dan hari raya Idul Fitri ini didapat dari penjualan pakaian," jelas Setyadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lebaran kali ini, penjualan RALS diprediksi melambat
JAKARTA. Perayaan hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Pada Agustus ini, momen tersebut digunakan sepenuhnya oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) untuk menggenjot penjualannya. Hal ini dikatakan oleh Direktur Operasional RALS Setyadi Surya kepada wartawan KONTAN, Selasa (23/8). Setyadi bilang pada periode tersebut kemungkinan proporsi kontribusi penjualan bisa mencapai 20% dari target penjualan total di tahun 2011. Emiten dengan kode saham RALS tersebut menargetkan penjualan sebesar Rp 6 triliun sepanjang 2011. Namun Setyadi mengakui di tahun ini, lonjakan penjualan menjelang Lebaran dapat dibilang melambat. “Kenaikan angka penjualan tahun ini memang tidak mengalami penurunan dari Lebaran tahun lalu. Hanya saja, tren puncak penjualan agak memperlihatkan kelambatan,” ujar Setyadi. Namun, Ramayana memaklumi hal ini, sebab sebulan sebelumnya, yaitu Juli lalu, pengeluaran masyarakat sudah terbuang untuk memulai tahun ajaran baru. Mendekati Lebaran ini, stok barang di gudang sudah bertambah 80%-100% dari biasanya. "Sebesar 50% dari hasil penjualan di momen Ramadan dan hari raya Idul Fitri ini didapat dari penjualan pakaian," jelas Setyadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News