Lebaran mendongkrak kinerja Adira Finance dan FIF



JAKARTA. Seperti yang diperkirakan, perayaan Lebaran berdampak positif bagi kinerja perusahaan pembiayaan. Lihat saja, penyaluran pembiayaan pada bulan Agustus lalu jauh lebih besar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini akan membantu pencapaian target bisnis sepanjang tahun ini.

Willy S. Dharma, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), menjelaskan penyaluran pembiayaan Agustus kemarin mencapai Rp 2,66 triliun, sementara Juli hanya Rp 2,6 triliun. Total, pembiayaan Adira Finance sepanjang Januari-Agustus 2012 mencapai Rp 21,7 triliun, tumbuh 8,5% dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Pembiayaan syariah berkontribusi cukup besar, Rp 1,6 triliun, meskipun baru berjalan Juni lalu," ujar Willy, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).


Meningkatnya pembiayaan itu karena permintaan kendaraan bermotor menjelang Lebaran selalu meningkat. Banyak masyarakat membeli sepeda motor atau mobil baru untuk pulang kampung.

Dengan pencapaian itu, Willy yakin, target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 32 triliun (sama seperti tahun lalu) bakal tercapai. Demi mencapai target, manajemen akan memperbesar pembiayaan mobil dari 40% menjadi 50%, sedang kredit sepeda motor berkurang dari 60% menjadi 50%.

Federal International Finance (FIF) juga mencatat kenaikan pembiayaan lebih tinggi di Agustus lalu. Jumlah booking unit kendaraan naik 20% dari 663.000 (Juli) menjadi 800.000 sepeda motor. Nilai pembiayaan pada Agustus itu mencapai Rp 1,7 triliun. "Ini menjadi obat, Juli lalu pembiayaan terkoreksi 3% karena aturan uang muka atau down payment (DP) kredit sepeda motor sebesar 20%-25%," jelas Tjap Tet Fa, Direktur Marketing FIF.

Namun, Tet Fa memperkirakan, pembiayaan kendaraan bermotor bakal kembali melemah mulai September ini. Soalnya, masyarakat sudah menghabiskan dana untuk Lebaran. Masyarakat membutuhkan waktu lagi untuk membeli kendaraan bermotor. "Ditambah efek aturan DP. paling terasa justru pada bulan ini," kata Tet Fa.

Hanya saja, manajemen FIF tetap optimistis bisa mencapai target pembiayaan tahun ini sekitar Rp 19 triliun. Itu berasal dari pembiayaan sepeda motor baru Rp 15,6 triliun, sepeda motor bekas Rp 2 triliun, dan kredit elektronik Rp 1,5 triliun.

Sementara, RUPS Adira menyetujui pengangkatan dewan pembina syariah (DPS) unit usaha syariah (UUS). Pemegang saham juga menyetujui penggunaan piutang sebagai jaminan mendapatkan utang guna ekspansi pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: