Lebaran, PLN istrahatkan 16 pembangkit di Jawa



JAKARTA. Pemakaian listrik selama liburan Lebaran ini dipastikan akan berkurang signifikan. Karena itu, PT Perusahaan Listrik Negara mengistrahatkan (reserved shutdown) 16 pembangkit listrik berkapasitas 6.706 MW di Pulau Jawa.

"Masa istirahat ini mulai dilaksanakan dari tanggal 24 Juli 2014 hingga 5 Agustus 2014, dengan jangka waktu istirahat bergiliran dan berbeda-beda untuk tiap-tiap pembangkit,"ujar Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7).

Bambang menjelelaskan, meskipun sebagian pembangkit istirahat, PLN tetap mengutamakan keandalan pasokan listrik. Karena itu, bila diperlukan sewaktu-waktu PLN akan segera menyalakannya lagi. "PLN juga telah menyiagakan piket khusus Lebaran di seluruh pembangkit dan Gardu Induk. Unit-unit pelayanan PLN juga telah diperkuat dengan piket khusus yang siaga selama  24 jam," tandasnya.


Pemakaian listrik saat libur Lebaran, kata dia diprediksi turun siginifikan dibandingkan hari-hari biasa diluar Lebaran. Hal ini karena pada hari Lebaran dan beberapa hari sebelum dan sesudahnya pabrik-pabrik tidak berproduksi dan perkantoran banyak yang libur. Pemakaian listrik di wilayah perkotaan juga menurun akibat berkurangnya penduduk kota seperti Jakarta yang mudik ke daerah.

Pada hari H Lebaran, Senin, 28 Juli 2014 beban puncak tertinggi di sistem kelistrikan Jawa Bali diprediksi sebesar 14.481 MW atau turun sekitar 38 % dari hari biasanya 23.350 MW. "Daya mampu pembangkit di Jawa Bali saat ini sebesar 31.456 MW. Penurunan beban lebaran di Jawa Bali sangat signifikan karena beban industri dan bisnis sangat besar,"jelas Bambang.

Tak hanya di sistem kelistrikan Jawa-Bali,konsumsi listrik di sitem kelistrikan Sumatra dan Indonesia Timur juga mengalami penurunan. Di Sumatra beban puncak  tertinggi pada hari Lebaran diprediksi sebesar 3.705 MW atau turun 18 % dibanding pada hari biasa yang sebesar 4.483 MW. 

Di Indonesia Timur yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua total beban puncak  tertinggi  pada hari Lebaran diprediksi sebesar 2.459 MW atau turun 6,75 persen dibanding beban pada hari biasa yang sebesar 2.637 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.