KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen lebaran memberikan berkah bagi merchant bank. Hal ini karena, menurut proyeksi pada saat lebaran nanti akan meningkatkan transaksi di merchant mesin gesek atau electronic data capture (EDC).

Dadang Setiabudi, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI memproyeksi momen puasa dan lebaran bisa meningkatkan transaksi mesin gesek sekitar 15%-20% secara dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kami telah melakukan pengecekan EDC sebelum bulan puasa, untuk memastikan kecukupan supplies antara sales slip," kata Dadang kepada kontan.co.id, Selasa (5/6).

Selain itu pengecekan ini juga untuk memastikan stabilitas sistem sehingga nasabah bisa bertransaksi dengan nyaman. 

Jasmin, SEVP Consumer & Transaction Bank Mandiri bilang pada semester II-2018 transaksi di merchant diproyeksi naik 5% secara tahunan atau year on year (yoy).

"Ini didorong oleh libur lebaran dan sekolah," kata Jasmin kepada kontan.co.id, Selasa (5/6). 

Sebagai gambaran pada semester I-2018 diproyeksi transaksi merchant naik lebih dari 8% yoy.

Jasmin menambahkan, Bank Mandiri akan menjaga komitmen keandalan transaksi EDC dengan melakukan monitoring performa mesin gsesek. Selain itu petugas merchant helpdesk juga standby terutama pada musim puncak transaksi.

Jasmin mengatakan Bank Mandiri juga melakukan kerjasama promosi dengan merchnat utama dan proaktif melakukan kunjungan ke lokasi pusat perbelanjaan.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mengatakan biasanya di momen ramadan dan lebaran, transaksi kartu kredit dan debit biasanya meningkat.

"Terutama untuk restoran dan groceries," kata Lani kepada kontan.co.id, Selasa (5/6). 

Menghadapi libur lebaran, CIMB Niaga mengaku siap untuk mengantisipasi kenaikan transaksi.

Beberapa transaksi seperti travel related, hotel, airline dan e-commerce diperkirakan meningkat cukup besar.

Berdasarkan data industr perbankan Bank Indonesia (BI) sampai April 2018 transaksi kartu debit menigkat 12,77% yoy menjadi Rp 549 triliun sedangkan transaksi kartu kredit naik 9,67% yoy menjadi Rp 25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi