Lebarkan bisnis layanan kesehatan ke segmen B2B, begini target SehatQ hingga 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mampu tumbuh dengan model business to customers (B2C), startup bidang teknologi kesehatan SehatQ mengembangkan bisnis ke arah korporasi alias business to business (B2B).

Chief Commercial Officer SehatQ, Andrew Sulistya meyakini, keputusan memperlebar bisnis ke B2B sebagai langkah yang tepat. “Selama pandemi banyak perusahaan yang menaikkan anggaran mereka untuk healthcare. Kami melihat ada peluang untuk menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi dengan harga yang terjangkau untuk perusahaan,” ujar Andrew dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (21/10).

Dia mengklaim, SehatQ berhasil mengakuisisi market B2C dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari trafik yang mencapai 27 juta session per bulan. Menurut Andrew, hal ini membuktikan SehatQ diterima dengan baik oleh konsumen.


Dengan modal data pengunjung yang tinggi itu, kata Andrew, SehatQ ingin mengembangkan bisnis dengan menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan. "SehatQ berharap bisa menjadi mitra bagi perusahaan karena selain menyediakan ahli kesehatan yang tepercaya kami juga memberikan respon yang cepat serta platform yang mudah digunakan,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenkes perluas layanan telemedicine bagi pasien COVID-19 ke kota-kota ini

Ada beberapa paket layanan kesehatan yang telah disiapkan. Di antaranya adalah program digital membership (DigiQare) bagi karyawan perusahaan. Dengan program ini karyawan mendapatkan berbagai kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan, seperti melakukan konsultasi gratis dengan dokter umum, maupun menggunakan fitur lain.

Fitur lain yang tersebut antara lain konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk membeli obat di toko online SehatQ. 

Selain itu ada juga layanan Healthcare Service on Demand yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Mulai dari paket isolasi mandiri, program vaksinasi hingga medical check up. Perusahaan pun memiliki dashboard untuk memantau penggunaan layanan kesehatan dari karyawannya, sehingga baik perusahaan maupun karyawan bisa bekerja lebih nyaman.

"Sesuai dengan visi SehatQ menjadi solusi perusahaan untuk penyediaan layanan kesehatan yang mudah dan nyaman digunakan, diharapkan beragam fitur kesehatan ini akan mempermudah karyawan untuk mengakses layanan yang diperlukan," terang Andrew.

Dia menambahkan, SehatQ berupaya pada akhir 2022 bisa bekerjasama dengan lebih dari 200 perusahaan di Tanah Air dengan target penambahan membership hingga lebih 30,000 orang. Selain itu, SehatQ tetap akan menambah jumlah rekanan apotek dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). “Kami menargetkan hingga akhir 2022, jumlah rekanan apotek dan Fasyankes bisa mencapai lebih dari 1,500 partner,” imbuh Andrew. 

Meski demikian, Andrew menegaskan bahwa SehatQ juga tetap mengembangkan layanan perseorangan. Dengan model pengembangan bisnis yang baru ini, SehatQ yakin mampu menambah jumlah traffic setiap bulannya.

Selanjutnya: Kebutuhan meningkat, SehatQ beri tips memilih obat dan vitamin yang aman dan tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat